Muslimah Syar’i Vs Lifestyle

Perkembangan zaman yang menyangkut hal-hal dari berbagai segala sisi, seakan menuntut manusia untuk terus diikuti. Dimulai dari gaya hidup, yang pada akhirnya berujung pada menyimpangnya seseorang dari sisi lingkaran ajaran agama. Hal-hal baru yang bersifat modern, tidak jarang menjadi penghubung yang memungkinkan manusia untuk melakukan kesalahan, atau menyalahgunakannya, tanpa berfikir benar, boleh, sesuai atau tidaknya untuk dilakukan, tetapi tidak secara keseluruhan hal-hal baru yang bersifat modern membawa dampak negatif atau salah, selama kita mampu untuk memilahnya.

Allah SWT menciptakan seindah-indahnya makhluk hidup, yaitu manusia. Sesuai dengan firman-Nya dalam Al-qur’an surah at-Tin  ayat 4, yang artinya, “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Allah SWT telah menciptakan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang masing-masing memiliki fisik dan karakter yang berbeda. Tidak untuk dibeda-bedakan tetapi untuk saling mendukung dan melengkapi. Berawal dari tulang rusuk Adam, hadirlah perempuan di sisinya yaitu Hawa, yang memiliki hati lemah-lembut, iman yang jauh lebih tipis, hati yang lebih sensitif, dan kasih sayang yang lebih besar.

Islam sangat memuliakan kedudukan perempuan. Banyak sekali ayat Al-qur’an yang membahas tentang perempuan dan kontribusinya dalam keluarga dan negara. Bahkan Allah SWT mendedikasikan satu surah dalam Al-qur’an yaitu surah an-Nisa’ untuk perempuan. Allah SWT memuliakannya dengan begitu indah. Sosoknya begitu diagungkan dan dijaga kemurniaannya. Hal ini jauh berbeda dengan kondisi pada zaman sebelum Rosulullah. Pada zaman jahiliyah, perempuan didiskriminasikan, bahkan perempuan dianggap tidak memiliki ruh dan tidak berhak atas dirinya sendirinya, tetapi pada zaman Rosulullah, barulah wanita dianggap keberadaannya. Ia tak lagi dikucilkan, tetapi dimuliakan.

Syari’at Islam sangat menjaga kehormatan seorang wanita. Hijab yang digunakan untuk menutup mahkotanya, pakaian tertutup untuk menjaga tubuh indahnya, dengan tidak mengumbar-umbarkannya di hadapan yang bukan muhrim. Semuanya Allah atur dalam syari’at-syari’at-Nya dengan begitu rapi dan indah.

Namun, dengan keadaan zaman saat ini menuntut kita untuk mencari jati diri muslimah yang sesungguhnya. Di tengah serba-serbi kehidupan yang bersifat modern, seorang muslimah pun juga menjadi sasaran lifestyle, dimulai dari cara berpakaian, yang kemudian dilanjutkan dengan pergaulan, dan sebagainya. Dengan alih-alih, ini tetep muslimah kok, tapi yang lebih modern, dan sebagainya.

Disinilah keimanan seorang muslimah akan diuji. Saat dirinya mampu untuk menolak hal-hal modern, yang bersifat negatif, menyimpang dari syari’ah, atau justru tetap mengikuti perkembangannya, tergiur dengan jakan yang pada akhirnya akan menjerumuskan dirinya dalam api neraka kelak.

Melihat kondisi muslimah yang sedikit demi sedikit terseret arus modernisasi, memberikan pertanyaan “Dimana letak kemuliaan seorang muslimah saat ini ? Adakah sesuai demngan ajarannya ?” Karena lingkungan yang mengajaknya untuk mengunah penampilan tetap muslimah tetapi modern.

Modern  dengan tidak lagi menjuntaikan hijabnya, sesuai dengan ayat Al-qur’an Surah an-Nur ayat 31, yang artinya: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya, dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.”

Modern dengan minimnya ukuran pakaian yang dikenakan, sampai memberikan kesan berpakaian tapi telanjang, sesuai dengan hadis Nabi Muhammad, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seprti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim).

Kita boleh mengikuti perkembangan zaman, selama tidak menyimpang dari ajaran agama. Mengikuti sembari mempertimbangan dan memikirkan terlebih dahulu. Bolehkah untuk diikuti ? Sesuaikan dengan aturan agama-Nya ? Muslimah cerdas pasti mnegerti mana yang harus di ikuti, mana yang harus ia pilih, dan mana yang harus benar-benar ia tolak dengan tegas. Ia tidak akan takut dengan cacian yang mengatakan “kamu sekarang hidup di zaman modern, jangan kepo dech.”

Tidak bisa dipungkiri jika kita, para muslimah jauh lebih mudah terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat baru, dengan realita yang berbicara saat ini, muslimah tak lagi mementingkan cantik dan anggunnya di hadapan Allah, Dzat yang telah menciptakannya, tetapi lebih mengutamakan cantik di hadapan makhluk-makhluk-Nya. Mari kita renungkan kembali  dengan memahami maksud-maksud larangan indah Allah SWT diperuntukkan  dan dikembalikan lagi kebaikannya untuk kita.

(Baca juga: Santri Nuris Teladani Ilmu Kopi)

Hanya saja surga dan neraka belum terlihat, maka dengan mudahnya seorang muslimah meninggalkan apa yang menjadi keharusan sebagi makhluk yang terjaga kemuliaan dan kemurniaannya, karena ketika seorang wanita memilih untuk menjadi muslimah seutuhnya, tentu banyak hal yang akan menghalangi, membuatnya bimbang, bingung, dan sebagainya, karena pengaruh lingkungan, zaman, dan pergaulan. Tetapi iman muslimahyang tegak, pasti tidak akan mampu membujuknya dengan iming-iming hal-hal baru yang menghapus identitas muslimah sejatinya di tengah lifestyle saat ini. (Red/Aura)

 

Related Post