Tingkatkan Minat Menulis Santri, Diklat Website Datangkan Jurnalis Profesional

Pesantren Nuris – Anggota baru Ekstrakurikuler jurnalistik dan website Pesantrennuris.net Nuris ikuti diklat (Pendidikan dan Latihan) tahap pertama di Ruang Serbaguna Nuris (3/9/2017). Dalam diklat tersebut, hadir dua pemateri profesional di bidang jurnalis yakni, Bagus Supriyadi, jurnalis Radar Jember, Jawapos Grup dan Aryudi A. Razaq jurnalis NU Online.

Diklat bertema “Jiwa Jurnalis, Hidupkan Nuris” dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dengan materi teknik wawancara, mengolah, sampai dengan menulis berita dan sesi kedua tentang kaidah ejaan dalam bahasa Indonesia.

Tujuan diklat tersebut adalah memberikan materi pelatihan dasar dunia jurnalis kepada peserta yaitu anggota baru jurnalistik website Nuris. Bagus Supriyadi menyampaikan materi tentang teknik wawancara, mengolah, dan menulis berita. Kemudian, peserta diberi waktu untuk menstimulus ide dan menulis berita sederhana lalu dianalisis bersama.

Metari kedua oleh Aryudi A. Razaq membahas ejaan dalam bahasa Indonesia. Peserta diklat diberi materi pengenalan kaidah bahasa baku dan terstandar sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). “Bahasa yang baik dan benar adalah medium mutlak yang harus dikuasai oleh jurnalis atau penulis profesional lainnya.” Kata Aryudi.

Anggota baru nampak antusias ikuti diklat tersebut. Apalagi tahun ini merupakan tahun kedua berdirinya Website Pesantrennuris.net yang saat ini sedang berkembang pesat. Jika tahun pertama anggota jurnalistik dan website Nuris semuanya santri putri, kini lebih variatif karena terdapat anggota putra. Dengan sigap dan fokus mereka perhatikan hal-hal yang disampaikan pemateri.

Diklat jurnalistik ini diikuti oleh 29 peserta, dengan 18 santri putri dan 11 santri putra. Pemateri juga menyampaikan secara pas dan praktis sehingga peserta tidak merasa bosan walaupun diklat berlangsung hampir satu hari.  Mulai jam 07.30 sampai dengan 15.30 WIB.

Setelah diklat tersebut dilaksanakan, diharapkan anggota jurnalistik website bisa menulis dengan baik. Tulisannya layak baca dan informatif atau inspiratif.

“Dengan dilaksanakan diklat jurnalistik tahap pertama ini, saya berharap anggota jurnalistik website Nuris miliki bekal untuk menciptakan tulisan-tulisan yang berkelas dan layak,” ungkap Faizal, Koordinator ekstrakurikuler non-sains Pesantren Nuris Jember.

(Baca juga: Santri Nuris Ciptakan Malam Takbir yang Berbeda)

Anis Nabila, salah satu anggota baru jurnalistik website Nuris mengungkakan bahwa dengan diklat jurnalistik website yang dia ikuti, banyak pengetahuan dan hal baru yang bisa didapatkan. “Kecintaan saya terhadap dunia jurnalis semakin bertambah,” tambahnya, (Red/Yuv/Af)

 

Related Post