Nuris Ibarat Mata Air Selalu Menghidupkan, Ini Kiprah Alumni setelah Nyantri di Pesantren Nuris Jember

Nuris Ibarat Mata Air Selalu Menghidupkan, Ini Kiprah Alumni setelah Nyantri di Pesantren Nuris Jember

Pesantren Nuris – Bahrul Budianto, alumni SMK Nuris Jember lulusan tahun 2016 punya kesan yang indah selama nyantri di Pesantren Nuris Jember. Salah satunya yang ia dapatkan dan paling berharga adalah ketika ngaji kepada KH. Muhyiddin Abdusshomad, terutama Keaswajaan.

Jejaka kelahiran Jember, 08 Januari 1998 ini merasa apa yang didapatkan di Pesantren Nuris Jember dapat diamalkan dalam kehidupan. Bukan hanya sekadar intelek karena kemampuan Bahrul yang diasah saat menempuh pelajaran komputer dan jaringan, melainkan tatakrama dan keutuhan niat berjuang dalam Islam yang sebenarnya.

(baca juga: Berkat Beasiswa Kemenperin, Alumni Nuris Ini Langsung Berkarier di Disperindag Jember)

Berkat semua yang ia dapatkan itulah, membuat Bahrul yang pernah bercita-cita menjadi tentara tersebut, memiliki kepercayaan diri mengarungi kehidupan bermasyarakat. Di Pesantren Nuris Jember sudah diberi bekal bagaimana memimpin dan menjadi manusia yang dibutuhkan kehadirannya.

Setelah lulus dari SMK Nuris Jember, remaja pecinta sepakbola ini tidak melanjutkan kuliah sebab perekonomian yang kurang memadai. Namun, bukan itu pula yang menjadi alasan penting, melainkan passion untuk berwirausaha dalam dirinya yang tinggi.

“Saya anak pertama biar lah saya berkembang dengan usaha saya. Adik saya harus lebih baik dari saya sekolahnya. Toh, menjadi sukses tidak harus sekolah tinggi, tetapi punya pemikiran yang tinggi kan?” kata Bahrul Budianto tersebut.

(baca juga: Dari Santri Hingga Operator Kapal, Alumni Nuris Ini Sukses Berkarir)

“Pendidikan yang saya dapatakan di Nuris menurut saya lumayan cukup membuat saya berkembang. Untuk mengabdikan diri kepada negara juga tak harus jadi tentara. Mungkin bagian dari takdir saya. Saya mengabdikan diri untuk negara melalui Banser. Alhamdulillah, sudah saya tekuni selama setahun ini.”

“Apa yang Nuris berikan kepada saya ibarat mata air. Keistiqomahan dan keikhlasan menjalankan sesuatu salah satu kunci keberhasilan. Berjuang tanpa harus pilih posisi, siapa pun wajib menunaikannya agar kehidupannya bermakna. Saatnya berjuang hidup sendiri, mengabdi untuk negeri khususnya NU.” Tambahnya.

Di akhir wawancara, reporter Pesantrennuris.net sempat meminta foto alumni SMK Nuris Jember tahun 2016. Saat itu, Bahrul Budianto bertugas sebagai Banser (Barisan Serbaguna) di bawah naungan Gerakan Pemuda Ansor, saat mengamankan acara Jas Hijau (Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama) di halaman Nuris bersama Wakil Gubernur, Saifullah Yusuf.[AF.Red]

Related Post