Peserta NEC: Belajar di Nuris Sekali Dayung Dua Pulau Terlampaui

Pesantren Nuris- Peserta Nuris Excellent Camp (NEC) tidak hanya dapatkan materi tentang pengetahuan umum saja. Mereka juga dapatkan beberapaa materi keagamaan. Materi keagamaan diberikan  selama tiga hari (11-13/12/2017) usai menunaikan sholat subuh, maghrib, dan isyak. Selain itu, kelas antara peserta Nuris Excellent Camp (NEC) putra dan putri juga dipisah, sehingga mereka benar-benar  merasakan kehidupan santri.

Terdapat beberapa materi keagamaan yang diberikan di antaranya tata cara sholat yang benar, kajian tajwid dan hafalan,serta  adab mencari ilmu dan hormat pada orang tua. Materi tentang sholat yang benar untuk peserta NEC putra dibimbing langsung oleh Ustad Sunardi yang juga merupakan waka kesiswaan MA Unggulan Nuris Jember. Sedangkan untuk peserta NEC putri  dibimbing oleh  ustada Alifia yang juga merupakan pimpinan redaksi Majalah Nuris.

(Baca juga: Peserta NEC Salut dengan Moris dan Mobil Surya SMK Nuris Jember)

Materi keagamaan tentang kajian tajwid dan hafalan dibimbing oleh Ustad Fathoni untuk peserta NEC putra dan ustada Alifia untuk peserta NEC putri. Sama halnya untuk kelas adab mencari ilmu dan hormat kepada orang tua yang juga dipisah antara peserta NEC putra dan putri. Peserta NEC putra menerima materi tersebut bersama Ustad Wahyudi dan peserta NEC putri bersama ustada Maktub.

Seluruh peserta NEC baik putra maupun putri benar-benar menunjukkan semangatnya. Pasalnya dilihat dari presentasi kehadiran, semua peserta NEC hadir. Selain itu, ketika pembelajaran berlangsung mereka juga berantusias untuk bertanya.

“Saya akan memanfaatkan kesempatan ini. Sebab kesempatan belajar seperti ini belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Melalui  Nuris Excellent Camp (NEC) saya bisa belajar pengetahuan umum maupun pengetahuan tentang keagamaan,” ungkap salah satu peserta NEC.

(Baca juga: Peserta NEC Takjub, Belajar Astronomi dengan Teleskop)

Antusias dan semangat peserta Nuris Excellent Camp (NEC), menunjukkan bahwa mereka betah dan nyaman menjadi santri di Pesantren Nuris Jember. “ Saya sangat senang dengan semangat mereka, di kelas mereka juga aktif bertanya jika ada hal-hal yang tidak dimengerti. Saya bangga dengan mereka,” tutur Ustada Alifia. (Red/Yuv)

Related Post