Berdedikasi Sedari Nyantri, Setelah Lulus Sarjana Komputer, Alumni Nuris Ini Istiqomah Mengabdi

Berdedikasi Sedari Nyantri, Setelah Lulus Sarjana Komputer, Alumni Nuris Ini Istiqomah Mengabdi

Pesantren Nuris – Bagi santri Pesantren Nuris Jember angkatan 2010 pasti tak asing lagi dengan alumni SMK Nuris Jember yang satu ini. Sejak nyantri dan menempuh pendidikan di SMP Nuris Jember tahun 2007, dia lanjut di lembaga formal dalam satu yayasan tersebut. Siapa lagi jika bukan Budiman.

Sosok penyabar yang saat ini mengabdi di almamater SMP Nuris Jember tidak lagi sebagai murid, tetapi sebagai guru atau ustaz. Setelah menamatkan perkuliahannya di Universitas Muhammadiyah pada jurusan Teknik Komputer dengan predikat cumlaude (Indek Prestasi Kumulatif 3,4), dia tetap bertahan di Pesantren Nuris Jember untuk mentranformasikan ilmu yang didapatkannya.

Selama nyantri di Pesantren Nuris Jember, ayah dari Abdullah Fahmi Ammar ini tergolong aktif di kepengurusan pesantren. Banyak jabatan yang pernah ditanggungnya saat masih berstatus murid. Mulai dari Divisi Kebersihan Pesantren, Divisi Kesehatan, Sekretaris Kepesantrenan, hingga menjabat divisi Ubudiyah.

(baca juga: Pribadi Kreatif, Jago Kitab Kuning, Alumni Nuris Ini Juara 1 Nasional AITEC 2017)

“Yang paling berkesan dalam tugas abdi saya terhadap pesantren yakni, saat menjabat divisi ubudiyah. Bagian kepengurusan ini bertugas melaporkan dan mengawasi aktivitas ibadah santri. Meski di pesantren ibadah tetap harus ada pengawasan lho ya… ini yang membuat saya termotivasi menjadi contoh yang lain. Selalu lebih awal saat azan tiba, dan terdepan saat ada sholawatan.” Kata suami dari Anisah Nabilah ini.

“Dulu saat sibuk kuliah dan tetap menjadi pengurus pesantren menjadi pengalaman yang sangat manis saat berada di Nuris. Kesempatan sowan, terus belajar pada kyai soal banyak ilmu, dan membantu pesantren sangat saya syukuri. Meski kata orang masa muda habis di pesantren. Sekarang pun saya terus bertahan di Pesantren Nuris Jember tercinta ini.”

“Meski sempat terbesit ingin bekerja di tempat lain, tetapi berkat tekad dan rasa kecintaan saya pada Nuris ya saya belajar istiqomah mengabdi. Mungkin masih ini yang dapat saya lakukan, apa yang telah Nuris berikan kepada saya tidak dapat diganti dengan apa pun. Saya tetap terus sambil belajar kepada kyai hingga kini.” Ungkap pria  kelahiran Jember, 20 Juni 1992 ini.

(baca juga: Dari Santri Hingga Operator Kapal, Alumni Nuris Ini Sukses Berkarir)

Status santri baginya suatu kehormatan yang patut disyukuri. Selama hayat masih dikandung badan, jiwa santri akan terus tertanam. “Bagi saya tak banyak yang saya inginkan, dengan saya terus berada di lingkungan pesantren, saya berharap berkah, diberi kehidupan yang tenteram serta semua keluarga dan anak saya.”

Lelaki beralamat di Jalan Serma Moh. Ahdar Antirogo, Karangtengah, Kecamatan Sumbersari, Jember ini juga menaruh harap kepada adik-adiknya yang masih belajar di Pesantren Nuris Jember. “Beruntunglah menjadi santri karena tak semua orang bisa menyandangnya. Terus istiqomah belajar, dan jadilah santri yang maju sesuai dengan tuntutan zaman.” Tutupnya.[AF.Red]

Nama          : Budiman, S.Kom

Lembaga    : SMP Nuris Jember tahun 2007, SMK Nuris Jember Prodi TKJ tahun 2010

Kuliah        : Universitas Muhammadiyah Jember, Jurusan Teknik Komputer

Karier        : Tenaga Pendidik Mapel Komputer di SMP Nuris Jember

 Budiman bersama istri tercintanya

Related Post