Madikzan, Game Temuan Siswa SMA Nuris Jember Raih Juara 3 Esai Nasional

Pesantren Nuris– Ekstrakurikuler Jurnalistik Nuris semakin mantab prestasinya. Pasalnya, Handini Fatihatun Nabila yang merupakan anggota ekstrakurikuler tersebut berhasil gondol juara esai tingkat nasional. Siswa yang kerap disapa Handini ini berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi esai nasional yang diselenggarakan oleh STIEKN Jaya Negara Malang (28/4/2019).

Esai dalam kompetisi tersebut bertema “Majukan Pendidikan Karakter Ala Ki Hadjar Dewantara”. Kali ini Handini yang juga merupakan siswa SMA Nuris Jember kelas X IPA 1 menulis sebuah esai berjudul “Permainan Edukasi “Madikzan” Solusi Cerdas Orang Tua Ajarkan Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini”. Dalam esainya, dia berinisiatif untuk menciptakan sebuah game yang diberi nama “Madikzan”. Game tersebut diperuntukkan untuk anak usia dini untuk mengajarkan pendidikan karakter.

(baca juga: Siswa SMA Nuris Jember Temukan Jajanan Sehat Balita Berbahan Dasar Edamame)

Dalam game tersebut, seorang anak dihadapkan dengan sebuah kasus sederhana dan dia belajar menentukan apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kasus tersebut. Jika sikap anak yang dilakukan anak benar maka akan mendapat reward, sebaliknya jika salah akan mendapatkan punishment. Secara tidak langsung, hal tersebut akan mengajarkan pendidikan karakter bagi anak.

Ide untuk menciptaka game “Madikzan” tersebut bermula dari keprihatinan Handini terhadap kasus kenakalan remaja. Dia berfikir bahwa salah satu pembentuk karakter anak adalah keluarga. “Saya prihatin sekali melihat kasus kenakalan remaja yang semakin marak. Sedangkan perkembangan teknologi semakin pesat. Oleh karena itu, saya berusaha menciptakan sebuah solusi yang memanfaatkan teknologi. Salah satu bentuk perkembangan teknologi adalah game,” ungkap Handini.

Untuk menyusun esai tersebut, Handini membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu. Baginya hal yang susah dilaksanakan adalah pencarian literatur. Sebab, santri Nuris tidak diperbolehkan membawa laptop di pondok. “Saya harus memanfaatkan waktu pembinaan dengan baik. Saya diberi waktu pembinaan kurang lebih 90 menit. Disitu, saya harus browsing literatur dengan didampingi oleh tentor saya bu Yuvita. Alhamdulilah saya tidak menyangka bisa meraih juara apalagi tingkat nasional.

(baca juga: Empathy, Gagasan Cerdas Siswa SMA Nuris Jember Tingkatkan Edukasi dan Perekonomian di Derah Pesisir)

Kemenangan ini akan menjadi motivasi bagi Handini. Dia akan terus semangat giatkan literasi di lingkungan yayasan Nurul Islam Jember. Dari kemenangan ini Handini mendapat apresiasi berupa beasiswa full S1, uang pembinaan Rp. 800.000, dan juga sertifikat dan trophy. Capaian ini menambah prestasi ekstrakurikuler nonsains SMA Nuris Jember. “Alhamdulilah, dunia literasi di lingkungan SMA Nuris Jember semakin hidup. Mereka tidak hanya giatkan dunia literasi tetapi juga berprestasi. Semoga siswa SMA Nuris Jember semakin berprestasi,” kata Diana, waka kurikulum SMA Nuris Jember. (red/Yuv)

Related Post