Sahabat Umar; Awalnya Dibenci Akhirnya Dicintai

Sahabat Umar; Awalnya Dibenci Akhirnya Dicintai

Penulis: M. Hamdi, S.Sy*

Seorang ulama besar Ahlussunnah Wal Jama’ah abad 9 hijriyyah bermadzhab Syafi’i, Imam Jalaluddin Abdurrohman bin Abi Bakr As Suyuthi (849-911 H/1445-1505 M), ahli Hadits, Tafsir, Lughot, Tarikh, Sastra, Fiqih dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya, menunjukkan kecintaannya yang luar biasa kepada Amirul Mu’minin Sayyidina Umar bin Khatthab – radhiyallahu ‘anhu – dengan mempersembahkan karangan kitabyang bernama Al Guror Fi Fadho’ilil ‘Umar. Dalam kitab tersebut beliau menyebutkan banyak hadits yang menerangkan kedudukan tinggi Sahabat Umar bin Khatthab dalam pandangan Rasulullah –sallallaahu ‘alaihi wa sallam-. Sahabat Umar yang awalnya adalah tokoh kafir, berperangai keras, kejam kepada orang Islam bahkan pernah merencanakan akan membunuh Nabi Muhammad SAW, akhirnya berbalik menjadi tokoh panutan orang Islam yang sangat disegani bahkan sangat dicintai oleh Nabi Muhammad SAW. Kecintaan beliau kepada sahabat Umar ditunjukkan oleh beberapa ungkapan beliau dalam haditsnya. Berikut diantara ungkapan tersebut:

  • Sahabat Umar Menjadi Pemimpin di Surga

عَنْ عَلِيٍّ كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَبُوْبَكْرٍ وَعُمَرُ سَيِّدَا كُهُوْلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنَ اْلأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ، مَا خَلَا النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ (حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ أَخْرَجَهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَغَيْرُهُ)

Artinya : Diriwayatkan dari Sayyidina Ali – karramallahu wajhah – sesungguhnya Rasulullah – sallallaahu ‘alaihi wa sallam – bersabda : “Abu Bakar dan Umar adalah pemimpin pemudanya (umur 30-50) penduduk surga dari orang-orang awal dan orang-orang akhir, kecuali para nabi dan rasul”. (hadits shohih riwayat Imam Ahmad dan lainya)

(baca juga: Abu Bakar Sahabat Terbaik Nabi)

  • Sahabat Umar Dijamin Masuk Surga

عَنْ سَعِيْدِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ  أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعْدُ بْنُ أَبِيْ وَقَّاصٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ فِي الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ (حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَغَيْرُهُ)

Artinya : Diriwayatkan dari Sa’id bin Zaid sesungguhnya Rasulullah – sallallaahu ‘alaihi wa sallam – bersabda : “Abu Bakar di dalam surga, Umar di dalam surga, Utsman di dalam surga, Ali di dalam surga, Tholhah di dalam surga, Zubair di dalam surga, Abdurrahman bin ‘Auf di dalam surga, Sa’d bin Abi Waqosh di dalam surga, Sa’id bin Zaid di dalam surga dan Abu Ubaidah Al Jarroh di dalam surga”. (hadits shohih riwayat Imam Ahmad dan lainya)

  • Kedudukan Sahabat Umar Sangat Penting Dalam Agama

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ مِنْ هذَا الدِّيْنِ كَمَنْزِلَةِ السَّمْعِ وَالْبَصَرِ مِنَ الرَّأْسِ (أَخْرَجَهُ ابْنُ النَّجَّارِ)

Artinya : Diriwayatkan dari Ibni Abbas – radhiallahu ‘anhuma – sesungguhnya Rasulullah – sallallaahu ‘alaihi wa sallam – bersabda : “Abu Bakar dan Umar dari agama ini seperti fungsinya pendengaran dan penglihatan dari kepala”. ( HR. Ibnu Najjar)

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ مِنِّيْ كَعَيْنَيَّ فِيْ رَأْسِيْ، وَعُثْمَانُ بْنُ عَفَّانٍ مِنِّيْ كَلِسَانِيْ فِيْ فَمِيْ، وَعَلِيُّ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ مِنِّيْ كَرُوْحِيْ فِيْ جَسَدِيْ. (أَخْرَجَهُ ابْنُ النَّجَّارِ)

Artinya : Diriwayatkan dari Ibni Mas’ud – radhiallahu ‘anhu – sesungguhnya Rasulullah – sallallaahu ‘alaihi wa sallam – bersabda : “Posisi Abu Bakar dan Umar dari diriku ibarat dua mataku di kepalaku. Posisi Utsman bin Affan dari diriku ibarat lidahku dalam mulutku dan posisi Ali bin Abi Tholib dari diriku ibarat ruhku dalam jasadku”. (HR. Ibnu An Najjar)

  • Kedudukanya Sahabat Seperti Umar Nabi Harun

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ مِنِّيْ بِمَنْزِلَةِ هَارُوْنَ مِنْ مُوْسَى. (أخرجه الخطيب في تاريخه)

Artinya : Diriwayatkan dari Ibni Abbas – radhiallahu ‘anhu – – sesungguhnya Rasulullah – sallallaahu ‘alaihi wa sallam – bersabda : “Abu Bakar dan Umar dari sisiku menempati posisinya Harun dari Musa”. (HR. al-Khothib dalam kitab tarikhnya)

 Semoga uraian singkat tentang keutamaan Sahabat Umar di atas bisa menjadi motivasi berharga bagi kita umat Islam untuk terus meningkatkan kwalitas kedudukan kita dihadapan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Seseorang yang awalnya adalah kafir dan memusuhi Islam, pada akhirnya dia mendapatkan kedudukan yang mulia disisi Allah SWT dan Rasul-Nya, bahkan makamnya berdekatan dengan Nabi Muhammad SAW serta dijamin masuk surga dan menjadi pemimpin di dalamnya. Tentunya kedudukan mulia tersebut juga bisa mudah kita peroleh karena kita sejak kecil sudah memeluk Islam, namun dengan syarat terus meningkatkan taqwa kepada Allah SWT dan mencintai Nabi Muhammad SAW. Wallaahu ‘a’lam bisshowab.

*Penulis adalah staf pengajar BMK di MA Unggulan Nuris

Related Post