Filosofi Payung

Penulis: Rintan Setyo Minarti*

Assalamualaikum sahabat santri? Bagaimana kabarnya hari ini? Kali ini kami akan mengulas sedikit makna yang terkandung dalam benda sederhana namun sangat istimewa yaitu payung. Apa sih yang terlintas di benak kalian jika mendengar kata payung? Pastinya kalian berfikir payung adalah benda yang berfungsi di kala hujan mulai datang dan terik matahari terus mengekang, kemudian ditelantarkan ketika kita sudah tidak membutuhkan. Begitu hebatnya payung memiliki peran penting untuk manusia ketika aktivitas tiba. Payung memiliki makna tersirat yang jarang sekali kita renungkan.

Pertama, dari payung kita belajar apa arti berjuang untuk orang sekitar, meski harus menerjang guyuran hujan yang begitu menantang, payung tetap membawa kita pada tujuan.

(Baca juga: Tak Butuh Banyak, Sedikit Tapi Memahamkan)

Kedua, waspada ada pepatah mengatakan “Sedia payung sebelum hujan” dari pepatah ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa payung mengajarkan kita untuk selalu siap siaga jika ada rintangan tiba.

Ketiga, sifat sabar dan tegar kita dapat mengamalkan kedua sifat ini dari payung. Mengapa begitu? Karena payung selalu sabar dan tegar ketika pemakainya membawa kemana-mana dan menaruhnya begitu saja tanpa memikirkan apa yang dideritanya.

Keempat, dari payung kita belajar ikhlas, selalu menemani manusia ketika dibutuhkan. Payung juga ikhlas menjadi benteng ketika kita berjalan. Payung juga ikhlas menjadi tulang punggung kita ketika mencari nafkah seperti pekerjaan ojek payung.

(Baca juga: Alam Dalam Milenial 4.0)

Sahabat santri itu tadi beberapa makna yang dapat kita ambil dari payung, dari payung kita mendapat banyak pembelajaran yang terkadang kita lupakan. Semoga kita dapat menjadikan payung sebagai motivasi dalam menjalani kehidupan ini. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post