Pendidikan Karakter Ala Ki Hadjar Dewantara

Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*

“Jadikan setiap tempat sebagai sekolah, jadikan setiap orang sebagai guru,”

Itulah salah satu quotes dari Ki Hadjar Dewantara yang menjadi bapak pendidikan di Indonesia, dimana ajarannya masih mengalir seperti air dalam kesibukan masyarakat, akan tetapi pengajaran itu menjadi ciri khas untuk para pelajar di Indonesia. Pengajaran apakah yang telah diwariskan oleh bapak pendidikan kita?

Ki Hadjar Dewantara bukan mewarisi hal yang sangat istimewa akan tetapi mewariskan konsep pendidikan karakter sebagai perwujudan dari revolusi mental. Untuk mejadikan anak sebagai pemuda yang baik maka dari itu harus mengikuti kata yang sudah di skenario oleh bapak Ki Hadjar Dewantara yaitu dengan kata bandel, kendel, ngandel.

Semboyan di atas selain menjadi dasar pelaksanaan pendidikan, semboyan ini juga mengajak para pemuda untuk menghindari kenakalan remaja maka di bentuklah semboyan ini sebagai pelaksanaan dari pendidikan karakter.

Dengan kata yang singkat kita bisa menjadikan hal yang sangat berpengaruh pada bangsa yaitu dengan melakasanakan arti yang tersirat dalam kata yang sedikit tapi mengandung arti yang sangat bermakna.

(Baca juga: Asimilasi Budaya Di Indonesia)

Bandel

Kata bandel ini jika kita bayangkan pasti akan membuahkan hasil yang sangat buruk atau yang sangat sensitif dengan para pendidik yaitu nakal atau bisa disebut dengan bandel.  Memang kata ini jika kita artikan dengan pola pikir yang negatif mengandung sesuatu hal yang buruk akan tetapi bapak Ki Hadajar Dewantara menafsiri dengan hal yang baik yaitu tentang ketangguhan.

Ketangguhan adalah sifat yang dimiliki oleh setiap  manusia yaitu tentang pendirian yang kokoh dalam hidupnya, tidak gampang goyah. Jika seorang anak dididik menggunakan prinsip ini dengan hal yang positif maka ia akan tetap berusaha meraih sukses dengan inovasi dan kreatifitasnya sendiri, walaupun banyak pesaing dan orang-orang yang memusuhinya. Ia tidak akan mudah terpengaruh oleh perkataan yang berbeda pendapat dengannya, mengapa demikian? Karena dia sudah memprediksikan pendapatnya dengan hati dan pikirannya.

(Baca juga: Moralitas dalam Arus Globalisasi)

Kendel

Kata kendel berasa dari bahasa jawa yang artinya “berani”. Kata berani yang dimaksud ini adalah tindakan yang berdasarkan asas kepercayaan. Secara konteks kalimat di atas bapak Ki Hadjar Dewantara menerangkan tentang kata ini, bahwa kata ini mengandung kata berani  yang bukan asa berani saja, melainkan orang yang kreatif dan inovatif, memiliki keberanian untuk resiko akibat perbuatannya.

Dengan menerapkan kata ini seorang pendidik akan berani dalam berargumen ataupun berperilaku karena dia seolah-olah berada dalam posisi benar, tidak takut unutk salah. Pendidikan karakter ini diharuskan ada dalam setiap manusia karena dengan berani inilah seorang pendidik bisa mandiri dalam konteks apapun, juga dengan kata berani inilah yang menentukan masa depan seorang pendidik.

Ngandel

Kata ngandel ini mengandung makna percaya dan patuh, percaya disini adalah rasa yang didasari oleh kepatuhan. Percaya dan patuh adalah dua entitas yang berbeda, bisa saja seorang yang percaya terhadap sesuatu akan tetapi tidak mematuhinya atau sebaliknya patuh untuk melaksanakan tetapi dia tidak percaya.

Dengan kata yang pendek ini seorang anak bisa mempunyai prinsip patuh terhadap segala sesuatu. Kata yang sangat singkat ini disukai oleh orang tua karena orang tua sangat suka dengan anak yang patuh atas perintah yang diberikannya.

Jadi, mari kita mencoba untuk mengamalkan pesan dari tokoh pendidikan kita, yaitu Ki Hadjar Dewantara. Sebab pesan tersebut sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter anak. Mendidik anak dengan cara ini sungguh efektif dan inovatif, sebab dengan cara ini anak akan dididik untuk menjadi pemuda penerus nusa, bangsa, dan agama yang baik dan juga agar berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya.

Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post