Si Kecil Dan Sepotong Senja

Penulis: Wildan Hidayat*

Di bawah kolong jembatan
Si kecil dekil tersenyum
Mengikat hati dengan sepootong senja

Ia berbaring di tumpukan plastik
Si kecil tertawa riang begitu asyik
Mata hatinyapun berbisik
“Inilah sorga di negeriku yang unik”

(Baca juga: Jalan Lurus)

Saat senyum senja mulai hilang
Si kecil berteriak dengan lantang

Ketika senja mulai tersenyum
Si kecil mulai melompat-lompat
Dan manusia menisbat ia gila

Namun ia tetap gembira tak pedulikan kata-kata
Walau lapar mengetuk bentengnya yang berkuman
Dalam bentaknya ia berkata
“Tak ada gunanya berharap pada tuan yang tuli”

(Baca juga: Danau Menari)

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post