Maaf, Tak Terbalas

Penulis: M. Irfan Maulana*

Bening, harum
Tetesan keringatmu tak terbalas
Berbuah sifat dari kapas
Dan memendam kenang dari darah

(Baca juga: Memeluk Hujan)

Relamu tak pernah kususul
Langkahmu hanya bisa kuikuti
Tak bisa aku damping
Bahkan aku hanya bertemu perangkap

Recehmu tak bisa kubayar
Bukan sebab payah
Bukan karena rendah
Sebab tak akan mungkin menyamainya

Kau kuras segala asamu
Kau gali lapisan-lapisan masalah
Demi benih yang menangis
Di masa kecilnya umur

(Baca juga: Kodrat)

Kini benih itu telah tumbuh
Dengan gagah ia berdiri
Menjadi paying darimu berteduh
Kala terik, hujan bahkan badai

Kala terik, hujan bahkan badai
Misinya tak akan selesai
Membalas budimu yang tak bisa ia nilai
Bahkan hingga mentari lunglai

Maaf ibu………..
Jasamu tak terbalas

Penulis merupakan siswa kelas XI PK A MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post