Nawal El-Saadawi: Pembangkit Hak Perempuan Dari Kekuatan Pena

Penulis: M. Qorib Hamdani*

Seorang dokter dan penulis berkebangsaan Mesir yang terkenal karena dia telah meninggikan hak-hak wanita dalam argumennya yang dibentuk buku. Buku tersebut menggambarkan keadaan kaum perempuan di Mesir dan Arab. Siapa dia? Yuk selengkapnya di bawah ini!

Nawal el_Saadaawi yang dilahirkan di sebuah desa bernama Kafr Tahla tepatnya di tepi sungai Nil. Ia memulai praktik dokternya di daerah pedesaan, kemudian di berbagai rumah sakit di Kairo, dan kemudian menjadi Direktur Kesahatan Masyarakat Mesir.

(Baca juga:Tri Rismaharini: Wali Kota Perempuan Pertama Kota Surabaya)

Tahun 1972 menjadi hal terburuknya karena kekuatan penanya yang berbentuk buku nonfiksi bernama Woman and Sex, ia dibebas tugaskan dari jabatannya sebagai Direktur Kesahatan Masyarakat Mesir. Media majalah Health yang didirikan dan dipimpinnya ditutup oleh pemerintah. Pada 1981, Saadawi masuk penjara dan dibebaskan satu bulan setelah Presiden Anwar Sadat tewas terbunuh.

Tahun 1982 ia mendirikan dan memimpin Arab Women Solidarity Association, organisasi tersebut merupakan organisasi yang salah satu kegiatannya adalah menerbitkan majalah Noon (sejak 1989). Tahun 1991 majalah Noon ditutup dan disusul dengan penutupan organisasi Women Solidarity Association pada tahun 15 Juni 1991. Hal itu tak menjadikannya patah semangat, namun ia menggagas organisasi lain bernama Women in Islam.

Dengan Kekuatan penanya ia banyak menghasilkan buku, mulai dari buku tentang kedudukan, psikologi, dan seksualitas wanita. Karya-karyanya bukan terus diterbitkan melainkan ada yang disensor di Mesir, Saudi Arabia, dan Libya namun diterbitkan Lebanon.

Karyanya tentang wanita banyak digemari seperti, Women and Sex dan Women and Psychological Conflict. Karya-karya fiksinya antara lain novel Woman at Point ZeroThe Chant of the Children Circle, God Dies by the Nile, Memoirs of a Woman Doctor, serta kumpulan cerpen A Moment of Truth dan Little Sympathy.

(Baca juga: Sang Motivator Pembangkit Semangat)

Saadawi banyak meraih penghargaan dari konten sastra, antara lain Hadiah Sastra dari Supreme Council for Arts and Social Sciences, Mesir (1974), Franco-Arab Friendship Association, Paris (1982), dan Hadiah Sastra Gubran (1988).

Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post