Bukan Surat Terakhir

 Penulis: Nailu Kotrin Nikmah*

Karang Kedawung, 08-Februari-1949
Damarwulan….
Tuan menerobos barikade lawan
Kaki pincang bukan kepalang
Genggamanmu mencengkeram
Dalam kesunyian sebuah desa
Hingga Indonesia merdeka

(Baca juga: Corak Nusantara)

Setitik peluru menepi
Kau sulut api revolusi
Pada masa kini
Akankah kau terlahir kembali?

Bukankah kami sudah merdeka?
Ataukah kami lupa
Dengan Indonesia pusaka
Tanpa mencinta padanya
Kami membunuh jiwa raga

(Baca juga: Darah melarah)

Tuan Soebandi…
Kau merah yang suci
Kau putih yang berani
Nasi pincuk dini hari
Sebagai saksi kau menngabdi

Untuk bendera negeri
Tuan…namamu tercatat
Dalam perjuangan berdaulat
Tanpa tercekat-cekat
Kami bermandat…

Tuan …
Kami saling membenci
Dengan bangsa sendiri

Tuan…
Sembuhkan luka kami!

 Jember, 12, 09,19

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik dan penulisan kreatif sastra

Related Post