Kuliah Sambil Bekerja, Alumni Nuris Ikut Serta Kembangkan Lembaga Formal Berbasis Pesantren

Tak Hanya Sebagai Mahasiswa, Alumni Nuris Juga Belajar Kelola Lembaga Pendidikan

Pesantren Nuris- Alumni Nuris selalu saja memiliki banyak cerita seru dan menginspirasi, seperti alumni yang satu ini. Hanun Natun Nafi’ah, alumni SMA Nuris Jember lulusan tahun 2014. Ia melanjutkan pendidikanya di STAIDU Banyuwangi jurusan ekonomi syari’ah, dan resmi menjadi sarjana ekonomi pada  21 September 2019 lalu.

Selama menempuh pendidikan S1 nya, Hanun (Panggilan akrab Hanun Natun Nafi’ah) tak hanya sibuk menjadi seorang mahasiswi saja, melainkan ia juga ikut mengembangkan sebuah lembaga pendidikan formal berbasis pesantren milik saudaranya yang tinggal di Banyuwangi.

(Baca juga: Punya home industri alumni Nuris juga berkarier di JNT cabang Jember)

“Jadwal kuliah saya itu setiap hari Rabu hingga Sabtu, pukul 14.00 WIB. Selebihnya saya membantu di sekolah mulai dari mengajar, mengelola bagian keuangan sekolah, kantin, dan lainnya. Sekolah yang saya kembangkan ini memang baru berdiri selama 6 tahun ini, maka dari itu masih sangat baru dan membutuhkan tenaga ekstra untuk memajukannya. Tahun ini merupakan tahun pertama lembaga kami meluluskan siswa-siswi kelas enam,” ujar Hanun

Hanun mengaku sangat senang dapat ikut serta mengembangkan sebuah lembaga pendidikan, karena baginya hal ini dapat memberinya banyak ilmu dan pengalaman dalam mengelola suatu lembaga pendidikan.

“Tahun ini kami juga baru saja membuka pesantren, jadi untuk siswa kelas enam diwajibkan untuk masuk pesantren, supaya mereka mulai berlatih menjadi santri,” lanjutnya

(Baca juga: Santri raih sarjana akuntansi syariah juga jabat ketua pengurus PP Darussalam)

Meski sibuk membantu mengelola sebuah lembaga yang baru berdiri, hal tersebut tak lantas membuat Hanun lupa akan pendidikannya. Ia tetap konsisten dan menyelesaikan pendidikannya tepat waktu dengan IPK memuaskan 3,52.

Pada tugas akhir atau skripsinya ia memilih judul “Mekanisme Pembayaran Upah Kuli Bangunan dalam Perspektif Ekonomi Islam,”.

“Mekanisme pembayaran upah yang saya teliti ada tiga, di awal, di pertengahan, dan di akhir. Sesuai dengan akad yang sudah disepakati sebelum pekerjaan berlangsung, yang mana yang akan diambil oleh kuli, tapi semuanya sama yaitu sesuai dengan kesepakatan diambil di akhir dan ketika sewaktu-waktu ada kepentingan mendadak contoh: anak sakit, dll bisa diminta, begitu,” ujar Hanun menjelaskan.

Penelitian tersebut dilakukan Hanun di SD Intensif Al-Musthofa Islamic Full day School Kedungringin Muncar Banyuwangi, yakni lembaga yang sedang ia kembangkan.

Setelah kelulusannya, Hanun berencana untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (S2), namun saat ini ia masih fokus untuk mengembangkan lembaga pendidikan formal dan pesantren.

Peran gadis kelahiran Jember, 12 Oktober 1996 ini nampaknya sangatlah besar dalam berdirinya lembaga ini, tak jarang ia diminta untuk menggantikan kepala sekolah untuk berbagai kegiatan, supaya menambah pengalamannya di bidang pengelolaan lembaga pendidikan. Semoga sukses selalu Hanun. [Red.Dev]

Biodata

Nama: Hanun Natun Nafi’ah
Lembaga: SMA Nuris Jember 2014
Kuliah: Jurusan Ekonomi Syariah, STAIDU Banyuwangi

Related Post