M. Qorib Hamdani: Hiduplah Sebagai Penulis

Penulis: Nailu Kotrin Nikmah*

Menulis baginya tak hanya sekedar hobbi, bahkan hidupnya. Siswa MA Unggulan Nuris kelas XI PK ini memang sangat menggilai dunia tulis menulis, berbagai ekskul yang berkaitan dengan tulis menulis ia ikuti seperti Majalah Nuris, dan Jurnalistik. Ia juga aktif menulis di website Pesantrennuris.net. Tak jarang pula ia mencoba mengikuti lomba, seperti ajang lomba Esai Psychojurnalistic National Competition 2020 yang di laksanakan oleh jurusan Psikologi Unmuh Jember tingkat nasional, ia berhasil meraih juara 3. Yuk kita intip wawancara tim website dengan M. Qorib Hamdani berikut.

(Baca juga: Tegar Ramadani: Cara mengatasi kegagalan adalah ikut lomba lagi)

Inovasi apa yang Anda buat?

Saya membuat inovasi yang bernama WAGURAM (Wayang Hologram Cultural Museum), yakni sebuah inovasi yang dikhususkan untuk anak-anak Indonesia, supaya mereka dapat mencintai budaya tradisional Indonesia seperti wayang.

Dari mana Anda mendapat referensi tentang karya ini?

Saya mendapatkan beberapa informasi dari teman-teman, guru dna Pembina. Selain itu saya juga mendapat referensi dari beberapa buku dan internet.

Apa yang memotivasi Anda untuk membuat karya WAGURAN ini?

Saya mendapat motivasi dari teman saya, ia salah satu anak yang sangat menyukai budaya tradisional wayang. Namun, seiring dengan pesatnya teknologi budaya mulai dilupakan, dari situ saya berpikir dan mendapat ide untuk membuat WAGURAN.

Kiat-kiat apa saja yang Anda lakukan dalam pembuatan esai ini?

Saya mencari referensi dari berbagai sumber, saya juga menyusun kata yang bagus dan sesuai dengan EYD supaya esai saya bagus dan bermutu. Ide demi ide yang muncul di otak saya saya tuangkan dalam tulisan esai yang saya buat. Memang tidak mudah menuangkan ide ke dalam tulisan, namun berkat latihan menulis di website Pesantrennuris.net, saya belajar banyak hal, terutama tentang cara menulis yang baik dan benar.

(Baca juga: M. Syariful Umam: Jatuh dan Bangun adalah Proses)

Apakah Anda pernah gagal dalam perlombaan karya tulis maupun esai?

Tentu saja saya pernah gagal, karena kunci dari kesuksesan itu sendiri adalah bangkit dari kegagalan. Saya belajar menulis dan menekuni dunia tulis menulis sejak kelas X MA Unggulan Nuris, dari situ bakat saya sedikit demi sedikit saya kembangkan. Mulai dari mengikuti ekstrakurikuler jurnalistik, aktif di Majalah Nuris dan juga website Pesantrennuris.net. kemudian mencoba keberuntungan dengan mengikuti lomba karya tulis, terhitung sudah lima kali saya gagal, namun saya tidak menyerah. Saya selalu mengingat satu kalimat motivasi “ Habiskan kegagalan di masa mudamu, agar kesuksesan bisa menemani masa tuamu,” kalimat itu selalu saya gunakan untuk memompa semangat saya.

Apa pesan dan kesan Anda?

Pesan saya “Hidup mengajarkan semua hal kepada kita, kecuali menyerah. Dan satu lagi hiduplah sebagai penulis atau mati  yang ditulis sejarah.

Kesan saya saya bersyukur dan senang sekali dapat berkarya, bahkan menorehkan prestasi untuk lembaga tercinta.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post