Ngaji Kitab Tarbiyatus Shibyan dan Bidayatul Hidayah Bareng Kiai selama Ramadlan

Seluruh Santri Antusias dan Tertib Isi Bulan Berkah dengan Ngaji Bareng Kiai

Pesantren Nuris – Selama bulan Ramadlan di Pesantren Nuris Jember, segenap santri merasa aman dan nyaman meski di tengah terpaan pandemi covid-19 yang kian merebak di seantero nusantara dan dunia. Di bulan penuh berkah dan rahmat 1441 H tersebut, mereka asik menikmati ngaji kitab Tarbiyatus Shibyan dan Bidayatul Hidayah bersama Syaikhul Ma’had KH. Muhyiddin Abdusshomad.[14/5/2020]

Sejak awal Ramadlan tahun 2020 ini memang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di saat banyak santri dipulangkan lebih awal dan banyak pelajar di sekolah negeri diliburkan, santri Pesantren Nuris Jember tetap berada di asrama sesuai jadwal akademik seperti yang diinstruksikan oleh KH. Muhyiddin Abdusshomad.

Mereka tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya baik di sekolah formal maupun di pesantren. Dengan berbagai usaha yang dijalankan oleh segenap pengurus pesantren dan pejabat struktural Yayasan Nurul Islam, Antirogo, Jember, dalam mengantisipasi persebaran virus korona yang merebak, akhirnya para santri tersebut tetap aman hingga masa libur tiba.

(baca juga: Seri ke-5, Ngaji Aswaja; Kewajiban Taklid dan Fenomena Matinya Kepakaran)

Kegiatan menarik yang dijalankan oleh para santri tersebut salah satunya yakni, ngaji bareng syaikhul ma’had Pesantren Nuris Jember di Masjid Baitunnur Nuris. Khusus santri putra yang berada di asrama pusat, pengajian kitab dilaksanakan dengan diisi langsung oleh kiai. Sementara di setiap asrama juga sudah disiapkan ustaz/ustazah andalan lain untuk menambah ilmu pengetahuan para santri tersebut.

Salah satu santri yang bersemangat ikut kajian bersama kiai yakni, Tegar Ramadani, siswa SMA Nuris Jember tersebut menuturkan, “senang sekali, kita tetap ngaji bersama kiai setiap sore bakda asar. Karena kegiatan ekskul kosong, jadi selama Ramadlan diisi dengan kajian kitab di masjid dan langsung dipimpin kiai.”

(baca juga: Mana yang Didahulukan; Buka Puasa atau Salat Maghrib? Cekidottt Gaes)

“Keinginan untuk pulang dan khawatir sih ada, tetapi para guru dan kiai bisa meyakinkan kami untuk tetap aman di pesantren. Ternyata banyak mudharatnya pula jika kami ada d luar pesantren. Lebih baik berada di sini diisi dengan belajar sehingga dijauhkan dari persebaran terjangkit virus yang katanya dari China tersebut.” Imbuhnya.

Menurut Ustad Berryl, selaku kepala biro pendidikan pesantren menyatakan, “Ini memang kegiatan rutin tiap tahun. Sekarang memang di tengah kekhawatiran virus korona membuat banyak yang panik, padahal para santri di sini baik-baik saja. Mereka di setiap asrama sudah turut ikut agenda pesantren yang bermanfaat. Insya Allah semoga virus korona ini lekas enyah dari bumi ini.”[AF.Red]

Related Post