Belajar Ikhlas dari Film Wedding Agreement

Penulis: Deli Annisa Virca*

Film Wedding Agreement merupakan film yang adaptasi dari novel berjudul sama karya Mia Chuz. Sekaligus sebagai penulis skrenario film, Mia Chuz didampingi oleh sang sutradara yakni  Archie Hekagery. Film ini dibintangi oleh Indah Permatasari, Refal Hady, Aghniny Haque, Mathias Muchus, Ria Irawan, Jeff Smith, Ria Ricis, Fergie Giovanna Brittany, Bucek dan Unique Priscilla.

Film ini menceritakan tentang Byan (Refal Hady) dan Btari (Indah Permatasari), mereka dijodohkan karena kedua orangtua nya bersahabat sejak kecil. Btari merupakan gadis berhijab yang taat kepada orang tua sambungnya menerima perjodohan ini dengan ikhlas, berbeda dengan Byan, ia sangat kecewa dan benci karena ia sudah bertunangan dengan gadis lain yang merupakan kekasihnya Sarah (Aghniny Haque). Namun, meski demikian pernikahan keduanya tetap berjalan.

Prosesi pernikahan Byan (Refal Hady) dan Btari (Indah Permatasari) yang berlangsung meriah dan haru rupanya menyimpan kesedihan bagi Btari yang harus menerima kenyataan bahwa setibanya di rumah sang suami mengajukan sebuah surat perjanjian pernikahan yang menyatakan bahwa Byan menganggap pernikahan mereka hanya akan berjalan setahun dan hanya pura-pura karena dijodohkan.

(Baca juga: Belajar saling memahami dalam sebuah keluarga melalui sebuah film)

Byan menyatakan bahwa ia sudah memiliki pacar selama 5 tahun dan pernikahan tersebut ia setujui demi menyenangkan ibunya (Unique Priscilla) yang menderita kanker.

Pernikahan pura-pura pun Btari jalani dengan berat hati, apalagi seiring berjalannya waktu Btari pun jatuh hati dengan Byan. Sementara Byan masih terus bertemu Sarah, pacarnya dan berjanji akan menikahi Sarah, setelah ia bercerai.

Rahasia mereka nyaris terungkap karena sepupu Byan, Aldi (Jeff Smith) yang juga teman kuliah Sarah curiga dengan hubungan Byan dengan Sarah. Menjelang setahun usia pernikahan mereka Btari pun semakin putus asa dan sudah belajar mengikhlaskan nasibnya, sementara Byan dihadapkan pada pilihan yang sulit. Antara memilih istrinya, Btari yang mulai ia sukai atau Sarah pacarnya, wanita yang tengah menunggunya.

(Baca juga: The lion king movie, nostalgia masa kanak-kanak)

Sungguh film ini berhasil mengaduk-aduk emosi penonton, mereka dibuat gemas dengan tingkah Byan yang plin plan, juga dibuat kasian dengan sosok Btari yang tegas namun rapuh. Semua kisah di kemas dalam alur yang panjang dan indah membuat penonton merasa harus menyelesaikan film ini.

Sumber gambar: tribunnewswiki.com

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post