Pesantren Nuris Jember Gelar Lomba Internal Cabang Lomba Aqidatul Awam

Tingkatkan Potensi Santri Lewat Penggelaran Lomba Internal

Pesantren Nuris- Pesantren Nuris Jember menggelar lomba internal MTQ dan MQK Tingkat Internal Pondok Pesantren Nurul Islam, yang bertempat di masjid Baitun Nur, dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2020, pukul 08.00 WIB hingga selesai.

Sebelumnya para finalis dalam lomba ini telah didelegasikan sebelum ujian tepatnya tanggal 3 Mei 2020. Delegasi itu telah terlaksanakan dengan baik di asrama yang berbeda-beda sesuai dengan asrama mereka, antara lain asrama dalem timur (Daltim), asrama dalem selatan (Dalsel), asrama dalem barat (Dalbar), asrama dalem belakang (Dalbel) dan astrama Pusat.

(Baca juga: Teknik dasar penulisan berita bersama media merangkul dunia )

Kini delegasi yang telah terpilih masuk ke babak final, yang kemudian akan diambil juara. Mereka sangat senang mendapat juara meskipun hanya tingkat internal, karena berpikir bahwasannya mereka telah berhasil memahami apa yang telah diserap selama mengabdikan dirinya pada Pesantren Nuris Jember.

Juri menilai para finalis dengan sangat hati-hati, ditunjang dari segi kelancaran melafadzkan nadzom dan pemahaman Aqidatul Awam. Jurinya antara lain Muhammad Robith Dinillah dan Muhammad Syamsud Dhuha.

(Baca juga: Redaksi majalah nuris gelar seminar mn Edisi 18 secara online )

Inilah beberapa pemenang lomba Aqidatul Awam, antara lain Juara 1 Nuril Hasanah, juara 2 Nisrina Firdaus, dan juara 3 Siti Halimatus Sa’diyah. Terpampang wajah mereka yang berseri-seri dan senyum sumringah memegang piala dan sertifikat.

Para penonton tampaknya sangat antusias melihat para finalis berjuang merebut piala yang jelas terpampang di depan mereka. Setiap kali mereka melafadzkan dan menjelaskan dengan lancar, tepukan dari penonton ikut megiringi.

Lomba yang dilaksanakan ini adalah perintah dari pengasuh guna meningatkan potensi mereka terhadap kitab. Digelar setiap 1 tahun 2 kali, setelah ujian semester dilakukan.

“Lomba ini digelar karena perintah dari pengasuh, untuk meningkatkan minat dan potensi mereka dalam bidang kita. Juga melihat perkembangan ustadz dalam pengajarannya, apakah santri paham atau tidak.” Ujar Kholid Mawardi sebagai TU Biro Pendidikan.

“Selain mendapatkan ilmu, mereka juga mendapatkan kebahagiaan atas keberhasilan memahami apa yang telah dipelajari lewat penghargaan berupa juara dan serifikat.” Ujar Zahron Afifuddin sebagai penonton. (Red/Rib)

Related Post