Peran Pemuda dalam Pencapaian SDGs

Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*

Rencana aksi global dalam pembangunan menuju negara maju adalah keinginan semua penjuru dunia, bahkan mereka terus mengeluarkan inovasi sampai bisa meluluhkan negaranya yang keras. Program pun menjadi acuan atau target agar semuanya tercapai dengan baik. Pada tahun 2015 PBB telah menyetujui program yang akan menciptakan negara yang makmur.

Program yang disetujui oleh PBB yaitu Suistainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Menunjang dari PBB semua negara di dalamnya telah ikut andil dalam melakukan rekontruksi pembangunan kemajuan. Para penjuru dunia menyetujui dan mengikuti hal ini karena bisa diprediksi untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

(Baca juga: Tips atasi kantuk saat tarawih)

Target yang telah ditata oleh SDGs ada beberapa 17 tujuan dan 160 target yang banyak diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. SDGs atau TPB bersifat universal, integrasi dan inklusif. Melihat rencana SDGs yang sudah tertata rapi dan bisa diyakini maka banyak harapan agar tidak ada satu pun yang tertinggal atau bisa disbut no one left behind.

Dalam menargetkan program SDGs untuk selesai pada tahun 2030 perlu rekontruksi yang nyata. Jika kita berpikir sejenak maka akan timbul suatu pemikiran karena melihat dari target yang banyak dan penyelesaian yang singkat, bisakah secepat itu? Apakah Indonesia mampu jika diarahkan pada masyarakat yang acuh tak-acuh pada negaranya?

Melihat dari pertanyaan yang terus bermunculan dalam penyelesaian program SDGs maka dibutuhkan peran anak muda. Pada saat peristiwa Rengasdengklok pemuda ikut andil dalam penculikan Soekarno agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan peristiwa ini maka membutuhkan pemuda yang telah banyak menunjukan esensi semangantnya.

Untuk meyakinkan para pembaca khususnya para pemuda banyak harapan dari masyrakat agara pemuda ikut andil dalam pembangunan berkelanjutan. “Program SDGs yang sedang digencarkan pemerintah saat ini membutuhkan peran dari generasi millenial dan anak-anak muda. Mereka inilah yang nantinya akan menjadi motor penggerak dari program pembangunan berkelanjutan itu,” kata Direktur Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika Wiryanta.

(Baca juga: Tips merawat rambut berhijab)

Dia menambahkan bahwasannya mengapa harus ada anak milenial dan pemuda yang harus terlibat dalam pembangunan berkelanjutan ini, karena melihat dari kumlahnya cukup besar di negeri ini, yaitu mencapai40 persen dari total penduduk. Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menegaskan juga pendapat Direktur Informasi Pembangunan Manusia, pembangunan berkelanjutan tersebut harus semakin digencarkan. Karena tujuannya adalah untuk masa depan generasi penerus bangsa. Jatengprov.go.id

Penulis merupakan siswa kelas XII PK A MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post