Berkah Mengabdi di Pesantren, Raih Sarjana Hukum hingga Kini Sukses Berkarier di Kemensos

Sukses Berkarier di Kemensos, Alumni Nuris Ini Dikenal Multitalenta juga Lho

Pesantren Nuris – Alumni Nuris selalu punya kisah menarik yang patut untuk dituliskan. Seperti salah satu alumni yang satu ini, selain kisah suka duka pengabdian selama berada di Pesantren Nuris Jember, tentu juga kesuksesan meraih titel sarjana hingga kariernya di Kementerian Sosial (Kemensos). Bagaimana kisahnya, yuk lanjutin bacanya!

Dikenal sebagai sosok multitalenta dan supel membuat Muhammad Iqbal Hofi cukup banyak dikenal oleh segenap keluarga besar Pesantren Nuris Jember. Lulusan SMA Nuris Jember, jurusan IPS, tahun 2008 silam ini punya banyak pengalaman menarik selama mengabdikan diri di Pesantren Nuris Jember.

Sempat diterima di jurusan informatika di sekolah tinggi Telkom di Bandung usai menuntaskan studi di SMA Nuris Jember, namun diurungkannya karena motivasi dari orangtua, dan para guru untuk mengabdikan diri di pesantren sambil kuliah di kawasan Jember.

“Ya, sebenarnya saya sudah bersiap kuliah ke Bandung, namun saya diminta tetap di kuliah Jember dan tetap berada di pesantren untuk mengabdikan diri. Sempat merasa kesulitan, bagaimana mungkin bisa menjalani pengabdian sambil kuliah. Saya pun alhamdulillah kala itu lolos masuk jurusan studi ekonomi pembangunan UNEJ.” Ungkap Ustad Iqbal, sapaan akrabnya.

(baca juga: Dalami Ilmu Hukum sejak Lulus SMA, Alumni Nuris kini jadi Notaris)

Karena kurang srek menjalani kuliah di fakultas ekonomi, dia memutuskan mendaftarkan lagi di jalur SNMPTN tahun 2009. Melalui jalur beasiswa i-mhere Universitas Jember, akhirnya lelaki kelahiran Jember, 04 April 1990 tersebut lolos masuk kuliah jurusan hukum tata negara.

Dari situ perjalanan pengabdian sambil kuliah pemuda asal Ledokombo dimulai. Kuliah dengan beasiswa alias gratis tanpa biaya kuliah dan dapat uang saku sekitar 250ribu per bulan, waktu itu, membuat Iqbal merasa cukup tak perlu kiriman orangtua dalam meraih cita-cita sarjananya.

Kesibukan kuliah dan mengabdi di pesantren adalah tugas yang cukup berat, namun justru menurut Iqbal menjadi pengalaman yang mengesankan. Baginya, yang penting adalah manajemen waktu dan kemauan untuk mengembangkan diri adalah kunci utamanya. Toh, dia tetap bisa melalui perkuliahan sarjana dengan lancar seraya mengajar di berbagai lembaga formal di Nuris. Keren bukan?

(baca juga: Ambil Jurusan Teknik Mesin, Kini Alumni Nuris Bekerja jadi Chief Engineering)

Lelaki yang dikenal pandai membaca puisi dan kerap dibutuhkan memimpin berbagai acara penting di pesantren sebagai master of ceremony, juga pernah mengajar mata pelajaran muatan lokal seperti Kajian Alqur’an di SMK Nuris Jember, mata pelajaran aswaja di SMP Nuris Jember, selain itu juga pernah mengampu mata pelajaran olahraga di MTs Unggulan Nuris hingga mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMK Nuris Jember.

Bukan perkara mudah, di sela kesibukan kuliah dia telah diberi amanah mengajar di pendidikan formal. Amanah mengajar ini bukan asal tunjuk, melainkan memang kecerdasaan Iqbal yang telah mendalami ilmu Alqur’an, fikih, nahwu shorrof selama nyantri, dan bakatnya sebagai pemimpin sehingga dia layak diberi jam ngajar yang terbilang penuh.

Hingga akhirnya, tepat pada bulan Februari 2014 lalu, pemuda yang jago olahraga futsal dan sepakbola ini, resmi diwisuda menjadi sarjana hukum dari Universitas Jember. Titel sarjana hukum layak disematkan di akhir namanya usai merampungkan skrispi berjudul “Hak Pekerja Rumah Tangga menurut Dasar Konvensi ILO 2012”, dan lulus sangat memuaskan dengan IPK 3,20.

Singkat cerita, pada tahun 2015, ketika terdapat informasi lowongan sebagai tenaga pendamping keluarga harapan dari Kementerian Sosial, suami dari Davina Nurmala Diah ini, turut mendaftarkan diri usai mendapat restu Syakihul Ma’had Pesantren Nuris Jember untuk berkarier di sana.

Berkah doa kiai dan potensi yang mumpuni ayah dari Misrai Farzan Syabani dan Ayesha Kamila Syabana, dia dinyatakan lolos menjadi bagian dari Kemensos tersebut. Hingga kini dia tetap menjalani karier di sana, dan tetap berusaha mengabdikan diri di kegiatan ekstrakurikuler futsal di Pesantren Nuris Jember.

Meski tak lagi bisa penuh mengabdikan diri di Yayasan Nurul Islam Jember seperti sebelumnya, Iqbal tetap sering nimbrung ketika tenaganya dibutuhkan. Kisah sukses ini tentu bukan sebuah kebetulan, tetapi ada usaha dan percaya bahwa berawal dari pengabdian dan restu guru yang membuat jalan hidup seorang santri begitu mengesankan.[AF.Red]

Nama                    : Muhammad Iqbal Hofi

Lembaga              : SMA Nuris Jember, jurusan IPS, tahun 2008

Kuliah                   : UNEJ, jurusan hukum (hukum tata negara)

Karier                    : Tenaga Pendamping PKH Kemensos

Muhammad Iqbal Hofi bersama keluarga kecilnya
Related Post