Belajar Arti Ketulusan dari Novel Surga Yang Tak Dirindukan

Judul buku                  : Surga yang Tak Dirindukan
Penulis                         : Asma Nadia
Penerbit                      : AsmaNadia Publishing House
Tahun Terbit              : 2014
Tebal Halaman          : 300 halaman
Peresensi                     : Rintan Setyo Minarti*

Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang kehidupan rumah tangga seorang gadis bernama Citra Arini yang yang sangat menyukai dongeng. Ia bahkan suka berkhayal bahwa kelak akan ada seorang pangeran tampan yang melamarnya dan hidup bahagia bersama selamanya. Hingga suatu ketika, ia benar-benar bertemu dengan seorang lelaki bernama Andika Prasetya yang merupakan teman masa kecil Arini dan kakaknya. Ia jatuh cinta, dan merekapun menikah.

Prasetya merupakan seorang lelaki yang baik dan setia, dan selalu menenangkan Arini. Berbagai kisah perselingkuhan di sekelilingnya, termasuk sahabat dekatnya, tidak sekalipun mengusik kepercayaan Arini terhadap sang suami. Arini pun berusaha mengabdikan diri sepenuh hati sebagai ibu dan istri. Kehidupan Arini dan Andika Prasetya pun berubah. Tiga bulan setelah menikah Arini hamil. Pernikahan mereka telah dikaruniani tiga orang anak.

(Baca juga: Belajar ketulusan cinta dari novel cinta laki-laki biasa)

Di awal pernikahan kehidupan rumah tangga mereka penuh dengan cerita bahagia yang terjadi. Arini yang berprofesi sebagai seorang penulis dan Andika Prasetya berprofesi sebagai dosen salah satu perguruan tinggi membuat mereka jarang untuk bisa berkumpul bersama atau hanya sekedar makan berdua.

Apalagi Arini yang belakangan ini banyak disibukkan oleh tugas-tugas seminar ke daerah, mengikuti pelatihan, dan lainnya, membuat komunikasinya dengan sang suami semakin berkurang. Selanjutnya kehidupan rumah tangganyapun berubah ketika Andika Prasetya sedang terburu-buru berangkat kerja tiba-tiba di sudut jalan raya ada sebuah mobil yang mengalami kecelakaan cukup parah. Seketika itu pula Andika Prasetya turun dari mobilnya dan berniat ingin menolong si korban.

Andika Prasetya melihat sosok perempuan yaitu Mei Rose terbujur di trotoar dan darah yang bercecer dimana-mana. Mei Rose berusaha bunuh diri setelah laki-laki yang berjanji menikahi ternyata menipunya. Padahal di perutnya ada janin berusia tujuh bulan. Mei Rose berhasil diselamatkan, namun mengalami koma, sementara anak laki-lakinya lahir dengan selamat.

(Baca juga: Belajar tentang kopi melalui novel karya dewi dee lestari)

Prasetya tidak tega meninggalkan bayi dan ibu yang ternyata hidup sebatang kara tersebut. Di luar dugaan, Mei Rose melakukan percobaan bunuh diri lagi. Beruntung Mei Rose diselamatkan Prasetya. Prasetya jatuh kasihan pada Mei Rose. Dan Mei Rose meminta Prasetya untuk menikahinya.

Tidak disangka, Mei Rose sangat berbahagia dengan pernikahannya dengan Prasetya. Mei Rose merasa terharu dan bahagia bisa dinikahi oleh laki-laki sebaik Prasetya. Dengan demikian Pras melakukan poligami.

Dari situlah cerita baru dalam kehidupan seorang Andika Prasetya terjadi. Setelah waktu yang cukup lama Andika Prasetya menyembunyikan suatu rahasia pada Arini, dan sampai akhirnya Arinipun mengetahui bahwa suaminya telah berpoligami dengan wanita yang bernama Mei Rose.

Kelebihan

Bahasa yang digunakan dalam novel ini mudah dipahami, karena menggunakan bahasa yang sederhana seperti saat ini. Selain itu, kisah dalam novel ini menarik untuk disimak dan mendewasakan pikiran serta hati setiap pembaca. Alur cerita yang menarik serta konflik batin yang ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakannya.

Kekurangan

Kekurangan dalam novel ini, terletak pada akhir dari kisah yang kurang mengesankan, karena setelah Andika Prasetya mengaku berpoligami dan Arini bertemu dengan Mei Rose kisah ceritanyapun selesai. Seharusnya bisa dibuat lebih baik lagi.

Sumber gambar: wordpress.com

Penulis merupakan siswa kelas XII IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post