Wanita dan Laki-Laki dari Kacamata Islam dan Sains

Penulis: Siti Sholihatul Muzayanah*

Allah SWT mencontohkan tingkah laku seorang muslimin dan muslimah bukan hanya dari al-Qur’an dan hadis saja. Tapi Allah SWT juga menjelaskan kodrat perempuan dari segi sains yang sudah dibuktikan oleh para ilmuwan luar negeri ataupun dalam negeri. Jika kita membaca dan mendalami makna al-Qur’an dan hadis kita akan menemukan banyak keajaiban yang bisa dibuktikan oleh sains.

Manusia memiliki 2 hormon yang menentukan sifat kelamin sekunder bagi manusia tersebut. Hormon itu adalah hormon testosteron dan hormon estrogen yang menentukan sifat kelamin sekunder pada wanita dan mempengaruhi siklus haid bersama hormon progesteron, LH dan hormon FSH. Sedangkan testosteron mempengaruhi sifat kelamin sekunder pada pria.

Dr. Stephanie Anesti dari Yale University, Amerika Serikat mengadakan uji coba pada sekumpulan simpanse. Ia mengambil sejumlah sampel urin dari beberapa pejantan yang ada pada kumpulan tersebut.

Setelah dianalisis di laboratorium, ternyata simpanse yang agresif dan dominan/superior pada kelompok tersebut cenderung memiliki kadar testosterone yang tinggi. Sebaliknya, pejantan yang kurang agresif dan inferior cenderung memiliki kadar testosterone yang rendah. Hal ini menunjukan jika agresif, kuat adalah ciri khas seorang pria.

(Baca juga: filsafat islam rasional bukan liberal)

Selain itu, testosteron juga mempengaruhi terhadap apa yang disukai oleh pria. Dr. Gerianne Alexander dari Texas A&M University, Amerika Serikat melakukan percobaan pada 2 orang bayi laki-laki untuk mengetahui bagaimana testosterone mempengaruhi kelakuan bayi yang notabenenya belum mengetahui jenis kelaminnya sendiri. Dua bayi tersebut dipasangi sebuah kamera yang dapat melacak pergeraka mata. Kedua bayi dihadapkan pada sebuah layar monitor yang bergambar truk atau mobil dan poci atau boneka. Ternyata, perhatian kedua bayi lebih banyak kepada gambar truk atau mobil dibandingkan poci atau boneka.

Hormon estrogen menyebabkan keluarnya air mata sehingga wanita mudah menangis, cenderung mengedepankan perasaan dalam segala hal. Oleh karena itu mengapa wanita perlu dilindungi, bukan berarti wanita itu lemah. Tapi ada suatu hal naluri yang membuat wanita itu tidak terbiasa menggunakan kekuatanya. Banyak yang beranggapan bahwa wanita itu lemah. Tapi wanita menanggung hal yang lebih besar yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki.

Jika kita melihat diri kita dan menyadari bahwa diri kita hanya merupakan gabungan dari dua sel yang teramat kecil dan dipersatukan di suatu tempat yang sempit dalam ujung ruang tuba falopi, maka kita akan menyadari diri kita bukan apa-apa dari pada sang pencipta. Belum lagi jika kita menyadari isi dari tubuh yang kita bangga-banggakan. Maka yanag ada hanya kehinaan dari pada kehianaan itu sendiri. Jika kita simak terbentuknya kita yang penuh dengan sistematika dan rahasia, maka kita akan tahu bagaimana kita harus bersikap.

(Baca juga: nikah paksa dalam perspektif fikih)

Pada awal pembentukan sperma pada organisme jantan, terjadi pembelahan beberapa kali mitosis dan miosis. Setelah itu sperma berdegenerasi yang awalnya berupa sel bulat berubah menjadi sel yang memilii ekor. Dalam hal ini harus ada yang dikorbankan dari sel itu. Sitoplasma dan beberapa organel sel harus di buang. Hal ini memungkinkan untuk sperma bisa bergerak cepat untuk mencapai sel telur dalam tuba falopi.

Sedangkan sel telur menunggu di tuba falopi untuk dibuahi sel sperma. Sel telur jumlahnya hanya sedkit jika dibandingkan sel sperma. Hal ini mengakibatkan kompetisi antar sperma. Dan pada akhirnya hanya satu sperma yang lolos bisa membuahi sel telur hanya dibuahi satu sperma. Hal ini bertujuan untuk menjaga kromosom agar tetap diploid. Jika satu sel telur dibuahi 2 atau lebih kromosom maka akan terjadi kelebihan kromosom yang menyebabkan cacat fisik atau bahkan kematian. Lalu bagaimana dengan kasus anak kembar? Anak kembar berasal dari 2 sel dan 2 sperma. Sel telur itu sendiri dilindungi oleh zona pelusida yang berfungsi untuk melindungi sel telur dari dunia luar yang tidak memungkinkan. Dan hanya satu sperma terpilih yang bisa menembus zona tersebut dan mencapai sel telur.

Dari beberapa uraian diatas dapat diketahui bahwa wanita memiliki kodrat naluriah yang tidak bisa dihindari. Pertama, wanita itu memiliki jiwa lembut dan keibuan juga memakai perasaan. Sedangkan laki-laki lebih agresif, pemimpin dan pelindung bagi wanita. Hal ini dibuktikan dengan keadaan hormonalnya. Selain itu wanita sudah memiliki pelindung sejak dari sel telur untuk pelindung dari lingkungan luar yang tidak memungkinkan. Dan apakah setelah dewasa perempuan mengumbar diri dan auratnya? Hal inilah mengapa islam mewajibkan wanita untuk menutup aurat. Karena memang dari mulai sel telur wanita tidak akan bisa hidup tanpa pelindung itu. Dan satu wanita hanya untuk satu lelaki yang terpilih dan lelaki yang menghampirinya. Jika terjadi sebaliknya atau bahkan wanita satu lelaki, akan sangat berlawanan dengan kodrat dan sifat yang ada pada dirinya sendiri.

Uraian diatas tidak menunjukkan bahwa wanita itu lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Wanita adalah mutiara. Wanita adalah hiasan puncak dari segala keindahan dunia. Selain itu wanitalah penerus keturunan yang sesungguhnya. Bukan laki-laki. Hal ini dibuktikan pada saat terjadi fertilisasi bagian sperma yang masuk hanya nukleus saja dan sentriol, baru setelah itu terjadi pembelahan. Sedangkan semua mesin-mesin metabolisme, bahkan mitokondria yang berfungsi sebagai sumber energi dan organel-organel sel lain berasal dari ibu, bukan dari ayah. Sehingga yang menurunkan DNA mitokondria hanya wanita.

Selain itu, dalam masa kehamilan sampai melahirkan laki-laki tidak ada sangkut pautnya sengan si bayi. Semua nutrisi untuk embrio berasal dari ibu, bahkan sampai bayi berumur 2 tahun masih membutuhkan nutrisi dari ibu. Belum lagi perjuangan ibu melawan maut untuk melahirkan kemudian membesarkan kita. Apakah dengan fakta ini masih ada niatan di hati kita untuk merendahkan seorang wanita? Wallahu a’lam. *

Sumber gambar: pcnukendal.com

Penulis merupakan alumni SMA Nuris Jember

Related Post