Kisah Perjalanan Hijrah Almarhum Ustadz Jefri Al Bukhori

Penulis: Saffanatus Saniyyah*

Almarhum H. Muhammad Jefri Al-Buchori atau kerap dikenal ustaz Uje, lahir pada tanggal 12 April 197. Beliau merupakan anak ketiga  dari lima bersaudara dari pasangan Ismail Modal dan Tatu Mulya. Almarhum dulunya sempat tersesat di dunia hitam seperti pecandu narkoba dan disko. Bahkan, bermain bola bilyar sudah menjadi hobi bagi almarhum ustad Jefri.

Saat kecil beliau tinggal di daerah Pangeran Jayakarta. Beliau menamatkan sekolah dasar di SD 07 Karang Anyar, karena kecerdasan yang beliau miliki beliau lompat dari kelas tiga langsung ke kelas lima. Dari kecil almarhum Ustad Jefri sudah diberi didikan agama yang baik oleh kedua orang tuanya, setelah lulus sekolah dasar almarhum ustad Jefri melanjutkan pendidikannya di sebuah pesantren modern pesantren Daar El- Qolam, Balaraja, Tanggerang. Akan tetapi, beliau hanya melanjutkan selama empat tahun dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah.

(Baca juga: syekh ali jaber, sosok ulama pengafal al quran)

Walau terkenal nakal almarhum Ustad Jefri dapat menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1990 dan melanjutkan pendidikannya di akademi Broadcasting, namun jiwa kelamnya di masa muda tak dapat ditahannya. Ustad Jefri mulai tersadar saat beliau diajak umroh oleh ibu dan kakaknya, beliau merasakan ada rasa tersendiri saat bisa menginjakkan kaki di tanah suci, air mata penyesalan turut menemani beliau kala mengingat segala perbuatannya di masa muda.

Setelah kepulanggannya dari tanah suci Ustad Jefri memutuskan untuk bertaubat dan meninggalkan masa kelamnya. Dari tekadnya untuk bertaubat, beliau mendapatkan amanah dari salah satu kakaknya untuk melanjutkan dakwah di Jakarta. Karena, pada saat itu sang kakak diberi kepercayaan untuk menjadi imam besar di Singapura.

Perjalanan dakwah beliau tidaklah berjalan mulus. Namun semangat dari keluarga yang membuat beliau terus bangkit dalam mensyiarkan agama Islam. Berkat kesabaran dan ketekunan dalam mempelajari syariat islam beliau dapat berdakwah di sebuah masjid dan mushollah. Dari situ nama beliau menjadi tak asing di telinga masyarakat. Selain menjadi pendakwah beliau juga memiliki kemampuan di dunia musik, banyak lagu religi yang beliau ciptakan dan beliau nyanyikan bersama penyanyi religi lainnya.

(Baca juga: wanita mulia maryam asiah dan aisyah)

Pada tanggal 26 April 2013 masyarakat Indonesia berduka karena berpulangnya Ustad Jefri ke Sang Khaliq. Kabar itu membuat banyak orang terkejut, karena syiar agama yang selalu beliau sampaikan telah melekat di hati masyarakat. Saat beliau sudah tiadapun makam beliau tidak pernah sepi sampai saat ini. Banyak  orang yang  berziarah kesana untuk mengirimkan doa pada almarhum Ustad Jefri.

Sumber gambar: suara.com

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA 2 MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik  

Related Post