Rancang Helm Pintar Pendeteksi Kecelakaan, Alumni Nuris ini Raih Sarjana Mesin Otomotif di Polije

Sempat Kurang Jam Tidur Gara-Gara Deadline Skripsi, Mampu Lulus di Tengah Dera Pandemi

Pesantren Nuris – Santri berinovasi di tengah dera pandemi seperti saat ini adalah satu langkah maju di era milenial. Seperti yang dilakukan oleh salah satu alumni Nuris ini, hingga dia mampu menuntaskan studi sarjananya. Meski dengan susah payah dan kurang tidur, tetapi kepuasan atas nilai inovasi itu sungguh tak terbatas. Hayukkk ikuti kisahnya!

Guruh Priambodo, lulusan SMK Nuris Jember prodi Teknik Sepeda Motor (TSM), tahun 2016 adalah sosok pemuda kreatif yang mencoba inovasi berupa helm pintar. Ide revolusioner itu dituangkannya dalam menggarap tugas akhir dan meraih titel sarjana mesin otomotif di kampus vokasi negeri bergengsi yakni, Politeknik Negeri Jember (Polije).

Punya keterampilan dan pengetahuan dasar yang cukup mumpuni saat belajar di SMK Nuris Jember, akhirnya dia lanjutkan studi sarjana di kampus Polije. Kesempatan tersebut dia dapatkan setelah diterima melalui jalur PMDK-PN. “Kan sesuai dengan potensi basic saya sehingga saya benar-benar menikmati kuliah di sini.” Tutur Guruh, sapaan akrabnya.

Lelaki kelehairan Jember, 13 November 1997 tersebut menyadari bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang penduduknya gemar menggunakan sepeda motor di setiap aktivitasnya. Bahkan, pengguna sepeda motor di negeri ini relatif meningkat setiap tahunnya. Dari situ, gagasan inovatifnya muncul dan mulai merancang kecerdasan buatan dari helm.

(baca juga: Lulus Langsung Bekerja, Alumni SMK Nuris Jember Kini Jabat Kepala Bengkel di Ahass Reyraff Motor Jember)

“Helm kan perlengkapan wajib dan penting bagi pengguna sepeda motor, saya berpikir untuk memanfaatkannya sebagai sebuah solusi agar dapat dideteksi sedini mungkin. Nah, akhirnya saya merancang helm pintar ini agar kegunaannya tidak sekadar pelindung kepala, tetapi juga sebagai penyampai pesan lengkap dengan lokasi saat terjadi kecelakaan.” Tutur lelaki yag hobi main futsal ini.

“Jadi pihak keluarga bisa segera tahu jika terjadi kecelakaan sebab informasi kecelakaan secara otomatis dikirim via pesan pendek. Harapannya ini dapat digunakan secara massal meski perlu disempurnakan lagi. ini pun desainnya simple kok, jadi perangkat yang dimasukkan ke helm tak ribet dan cukup praktis.” Imbuh pemuda yang tinggal di Jalan Tidar daerah Kampus di Jember ini.

Akhirnya, ide kreatif ini dituangkannya dalam skripsi berjudul “Perancangan Helm Pintar Berbasis Microcontroler 328 untuk Pendeteksi Kecelakaan” dan berhasil dipertanggungjawabkannya di hadapan dewan dosen penguji pada tanggal 19 Februari 2021 pekan lalu.

“Alhamdulillah akhirnya kelar juga sidang skripsi meski via zoom karena pandemi ini. Sempat begadang bahkan mengerjakan skripsi ini mulai pagi ketemu pagi lagi dan itu berhari-hari di semester akhir ini. Dari situ saya meyakini, kita tak boleh menunda pekerjaan sebab waktu yang ditinggalkan takkan kembali.” Ungkapnya.[AF.Red]

Nama                    : Guruh Priambodo

Lembaga              : SMK Nuris Jember, Prodi TSM, tahun 2016

Kuliah                   : Politeknik Negeri Jember, jurusan mesin otomotif   

Related Post