Taklukkan Rasa Bosan di Pesantren dengan Curhat dan Tidur, lalu Bersemangat Hafal Alquran hingga Khatam

Hafizah 30 Juz ini Berprestasi, Tambah Lagi jadi 15 Santri Penghafal Alquran di Pesantren Nuris Jember

Pesantren Nuris – Pesantren Nuris Jember turut berbangga dan mengapresiasi atas setiap capaian santrinya di segala bidang yang ditekuninya. Tak luput juga bagi santri yang fokus menghafalkan Alquran sebab ini adalah kebanggaan yang luar biasa. Seperti capaian santri berprestasi ini, kini total ada 15 santri Pesantren Nuris Jember penghafal Alquran lho.[6/2/2021]

Santri berprestasi bidang seni baca Alquran yang kini telah menuntaskan hafalan Alquran 30 juz tersebut adalah Toyyibatul Kamila. Lulusan MTs Unggulan Nuris dan kini duduk di kelas X PK 4 MA Unggulan Nuris ini istiqamah menjadi santri yang mencapai cita-citanya menjadi seorang hafizah sejati.

Putri pertama pasangan Bapak Sarjo dan Ibu Sunarsih ini menjadi santri Pesantren Nuris Jember yang ke-15 dalam menuntaskan hafalan Alqurannya genap 30 juz. Usaha dan ketekunannya dalam belajar selama ini tak sia-sia, apalagi dia juga dikenal sebagai santri yang berprestasi pada kompetisi bidang tartil, tilawah, dan hafizah.

Saat ditanya oleh reporter website pesantrennuris.net tentang bagaimana perasaannya seusai tasyakuran khatamannya ini, Mila, sapaan akrabnya, menjawab, ”Senang sekali bisa menyelesaikan khataman ini semoga semakin berkah dan terus istiqamah dalam jalur Alquran.”

(baca juga: Suka Baca Novel, Hafiz 30 Juz Banyuwangi ini juga Ingin Jadi Dosen Matematika)

Perjuangannya untuk menghafal Alquran tersebut tak mudah sebab kegiatan di sekolah juga padat untuk belajar pelajaran umum. Apalagi, remaja kelahiran Jember, 13 Maret 2005 ini juga sangat suka pelajaran matematika, konon sempat terpikir olehnya untuk ingin studi sarjana di Universitas Brawijaya Malang usai dari MA Unggulan Nuris.

“Ya, sempat ingin kuliah ke Malang jurusan matematika usai dari sini, tapi gak tau juga sih. Saya ingin tetap mendalami Alquran. Meski kadang bosan dan merasa sulit menekuni ini, tetapi alhamdulillah berkat ustazah yang setia menemani curhatan saya sehingga semangat lagi. Kadang tak bawa tidur juga setelah bangun lupa bosannya, ya hafalan lagi.” imbuhnya tersenyum.

Selain cara uniknya dalam menghilangkan kebosanan hafalan, ada sosok yang terus memotivasi remaja asal Lampeji, Mumbulsari, Jember tersebut dalam memacu semangatnya di pesantren setiap hari yakni, Abi Rosyidi. “Beliau guru saya saat masih di TPQ di rumah, dan selalu mendukung saya berada di sini. Semoga saya bisa menjaga amanah ini dan membanggakan kedua orang tua saya.” Katanya.[AF.Red]

Related Post