BIOGRAFI KH. MUHYIDDIN ABDUSSHOMAD

Muhyiddin Abdusshomad, lahir di Jember Jawa Timur 5 Mei 1955 dari pasangan KH. Abdusshomad dengan Ny. Hj. Maimunah. Pada tahun 1980 mempersunting Dr. Ny. Hj. Fatimah, M. Ag dan dikaruniai tiga orang anak, Balqis al-Humairo, S.Pdi (32), Robith Qoshidi, Lc (29), dan Hasanatul Kholidiyah, S.Pdi (25).

Belajar membaca Al-Qur’an kepada ayah dan ibunya sendiri di Pondok Pesantren Darussalam Jember. Nyantri di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Sumberwringin Jember, asuhan KH. Umar dan KH. Khotib Umar, mulai tahun 1966 s/d 1973. Pada tahun 1973 s/d 1980 belajar di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan asuhan KH. Kholil Nawawi. Di pesantren ini mengikuti pelatihan kader Aswaja bimbingan KH. Khoiron Husain dan KH. Bashori Alwi tahun 1975 s/d 1977. Tahun 1995-1996 mengikuti pelatihan PPWK (Program Pengembangan Wawasan Keulamaan) yang diselenggarakan Lakpesdam PBNU dan pada tahun 1996 mendapatkan ijazah Ilmiah Ammah dari Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki.

Mengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam I (NURIS I) Antirogo Sumbersari Jember, yang didirikan pada tahun 1981 dan Pondok Pesantren Khusus Mahasiswa Nurul Islam II (NURIS II) yang didirikan pada tahun 1991 di Mangli Kaliwates Jember.

Pengabdiannya di NU dimulai pada tahun 1983. Menjadi pengurus MWC, Sekretaris RMI Cabang Jember, Wakil Katib Syuriah PCNU Jember, Ketua Tanfidzyah PCNU Jember, dan saat ini menjabat sebagai Rais syuriah PCNU Jember.

Di antara buah karyanya yang telah diterbitkan adalah :

  1. FIQH TRADISIONALIS, Jawaban Pelbagai Persoalan Keagamaan Sehari-hari
  2. Tahlil dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Kajian Kitab Kuning)
  3. Hujjah NU, Akidah-Amaliah-Tradisi
  4. Al-Hujaj Al-Qath’iyyah fii Shihhah al-Mu’taqadaat Wa al-‘Amaliyyaat al-Nahdliyyah.
  5. Stop! Kekerasan terhadap Perempuan.
  6. Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah, Terjemah & syarh Aqidah al-‘Awam
  7. SHALATLAH SEPERTI RASULULLAH, Dalil Keshahihan Shalat ala ASWAJA
  8. Etika Pergaulan di Tengah Gelombang Perubahan (Kajian Kitab Kuning)
  9. Penuntun  Qolbu (Kiat Meraih Kecerdasan Spiritual)
  10. Argumen Amaliyah di Bulan Sya’ban dan Ramadhan
Related Post