Semangat Hari Pahlawan, Kreasi Pentas Seni SMP Nuris Jember

Semangat Hari Pahlawan, Kreasi Pentas Seni SMP Nuris Jember

Pesantren Nuris – Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak melulu di kelas dengan seabrek materi, tetapi dengan sentuhan kreativitas, Bu Ruli menyulap kelas menjadi panggung pementasan. Pertunjukan musikalisasi puisi dan mini opera bangkitkan gairah belajar siswa SMP Nuris Jember.

Dengan persiapan singkat sekitar satu pekan, materi musikalisasi puisi dijewantahkan dalam pementasan seni. Musikalisasi Puisi Gugur karya WS. Rendra, dan mini opera “Nurisku, Pesantrenku” menghebohkan ruang kelas IX C SMP Nuris Jember pagi itu (02/10/2017).

(baca juga: Beasiswa Unggulan Nuris Kembali Buka Kesempatan Besar)

Arina Makrifatul, siswa terbaik SMP Nuris Jember dengan prestasi terbaiknya di bidang Membaca Puisi, membuka materi praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut. Bersama teman-teman dalam satu kelompoknya, dia menyuguhkan sajak Gugur dengan iringan musik lagu nasional Tanah Air. Serasa sangat larut dalam khusu’ dan penjiwaan, mereka bersemangat berpuisi.

“Bertepatan dengan bulan November dan Hari Pahlawan Nasional yang akan diperingati tiap tanggal 10, kami ingin mengekspresikan jiwa nasionalisme kami. Alhamdulillah, saya dipercaya membaca puisi Gugur dan membuka praktik pelajaran Bahasa Indonesia ini.” Kata Arina.

(baca juga: SMP Nuris Jember, Berprestasi Sepanjang Masa)

“Tidak ada persiapan khusus, dengan segala keterbatasan kami di pondok tak masalah. Yang penting maksimal dalam penampilan dan menghayati pesan Hari Pahlawan tersebut. Materi Puisi yang dipraktikkan ini lebih menyenangkan sehingga kelas tidak serasa membosankan.” Tambahnya.

Berkat pembinaan dari Guru Pengampu Bahasa Indonesia, Rulining Febriana Maharani, S.S, siswa dilibatkan dalam pembelajaran secara praktis dan dinamis. Belajar tidak sekadar menerima pelajaran, tetapi siswa juga dapat memahami dan saling memberikan pengalaman yang mereka dapatkan.

“Anak-anak sangat antusias sekali. Menurut saya seperti inilah sekolah. Bukan sekadar kognitifnya yang diasah, melainkan psikomotor dan memantapkan afektifnya. Jika ketiga aspek ini yang diopotimalkan dalam pembelajaran, pasti anak-anak memiliki minat belajar dan mampu menemukan jati dirinya sebaik mungkin.” Ungkap ibu guru berkaca mata tersebut.

“Saya selalu melibatkan anak-anak dalam pembelajaran secara dinamis. Meski sudah kelas IX sekali pun. Menurut saya bukan nilai angka saja yang dikejar dalam pendidikan, melainkan nilai moral, mental, sosial itu yang paling penting. Semoga pertunjukan ini bermanfaat. Selamat Hari Pahlawan Nasional. Mereka lah pahlawan.” Imbuhnya.[AF.Red]

 

Related Post