Sunset dan Rosie: Hidup Perihal Kesempatan

Judul Buku   : Sunset dan Rosie
Penulis         : Tere Liye
Tebal buku   : 427 Halaman
Penerbit        : Mahaka Publishing
Tahun Terbit : 2011
Peresensi:
Gibran Ramadhan*

Sinopsis
Kesempatan mungkin suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh seorang manusia. Kesempatan adalah suatu hal yang membuat kita belajar bagaimana rasanya disaat kita tidak mendapatkan sebuah peluang. Seperti mencintai seorang perempuan, bagi seorang laki-laki mengungkapkan rasa cinta kepada lawan jenisnya adalah hal yang sangat menakutkan, dimana kita akan bimbang dengan apa yang nantinya dijawab oleh silawan jenis. Entah itu penolakan atau penerimaan.

Bagi sebagian orang memendam adalah hal yang harus ia perbuat, dengan menunggu waktu ia berharap si lawan jenis akan menyadarinya. Namun bagaimana jika ada orang lain yang mengungkapkan terlebih dahulu, disaat itu juga kita akan merasa kecewa kenapa tidak mengungkapkannya sejak dulu saja.

(Baca juga: bedah buku ceros batozar tere liye)

Seperti itulah kejadian yang terjadi pada Tegar. Memendam rasa selama 20 tahun kepada Rosie dan sahabatnya sendiri, Nathan mengambil pujaannya saat dia sudah siap untuk mengutarakan apa yang ia pendam selama 20 tahun.

Namun semua sia-sia, Nathan sudah mendahuluinya saat berada di Gunung Rinjani. Sejak itulah Tegar memutuskan pergi dari kehidupan mereka berduadengan harapan ada kesempatan untuknya agar mendapatkan Rosie.

Setelah Tegar mencintai Sekar dengan pemahaman cinta yang berbeda, sebuah tragedi membuatnya harus terjebak dalam masalalu dan membuat gagal pertunangannya dengan Sekar. Bom Bali membuat Nathan meninggal dunia, sedangkan Rosie mengalami depresi berat yang membuat Tegar harus merawat dan mendidik anak-anak mereka.

Dua tahun berselang Rosie sembuh dari depresinya dan sudah boleh pulang ke gili Trawangan, rumahnya berasal. Sejak kedatangan Rosie tugas Tegar harus kembali ke Jakarta karena sudah berjanji menikahi Sekar yang membuat empat anak Rosie desih karena akan kehilangan Paman terbaiknya. Setelah perjanjian tersebuat Tegar sadar bahwa Rosie juga mencintainya, namun janji haruslah ditepati. Kesempatan keduanya menikahi Rosie telah hilang.

(Baca juga: buku tentang agama dan cinta)

Namun pada akhirnya saat pernikahan dimulai. Lily, anak terakhir Rosie memanggil Tegar dengan sebutan papa yang membuat Sekar sadar dan merelakan Tegar dan Rosie menikah.

Buku ispiratif ini wajib bagi kita baca agar mengetahu apa sebenarnya kesempatan itu. Tegar mengajari kita bagaimana kita harus merelakan sesuatu kesempatan  dan berusaha setegar mungkin untuk menerima apa yang telah ditakdirkan untuknya.

Penulis merupakan siswa kelas XII PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post