Bercita-Cita Jadi Guru, Alumni Ini Mantap Mengabdi di Tengah Padat Jadwal Kuliah

Dikenal Cerdas, Konsentrasi Kuliah, dan Mengabdi Berjalan Beriringan

Pesantren Nuris – Menjalani berbagai aktivitas pesantren di tengah padatnya kegiatan kuliah memang sebuah tantangan. Namun, tantangan bukan berarti pantangan. Terbukti, alumni Nuris satu ini mampu menyeimbangkan antara keduanya.

Luk-Luk Rochmatul Maulidiyah merupakan salah satu alumni Nuris yang memilih mengabdi di pesantren sembari menjalankan studinya di Universitas Jember. Ia adalah alumni SMA Nuris Jember, jurusan IPS angkatan 2018. Kepribadiannya yang ramah, sabar, dan cerdas menjadikannya sosok yang disenangi para santri. Kecerdasannya terbukti kala dia lolos SNMPTN di kampus impiannya.

Saat ini, perempuan yang kerap disapa Luk-Luk ini, sedang menyelesaikan studinya di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau sering kali dikenal dengan istilah PBSI. Menurutnya, program studi PBSI merupakan pilihan yang sangat tepat baginya.

“Saya sama sekali tidak menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan angka dan salah satu cita-cita saya ingin jadi guru. Dengan demikian, salah satu jurusan yang sangat cocok dengan passion saya adalah PBSI.” ucapnya.

(baca juga: Dari Hobi hingga Jadi Bisnis Jasa Sketsa dan Mural, Dapat Jodoh Sesama Alumni Nuris juga Lho)

Menurut perempuan kelahiran 21 Juni ini, hobinya mengarang menjadi tersalurkan saat ia menjadi mahasiswa PBSI.  Hal ini karena beberapa mata kuliah di PBSI mengharuskannya untuk mengarang seperti menulis puisi, bahkan drama. 

“Hanya saja sering kali saya kesulitan saat mendapat tugas yang mengharuskan saya berekspresi dan berbicara. Ya seperti deklamasi puisi, monolog, memainkan drama, dan beberapa tugas lainnya.” ungkap perempuan asal Tegalsari, Ambulu, Jember ini.

Tahun kedua pengabdiannya, Luk-Luk diberi amanah menjadi kepala diniyah mubtadi’at putri asrama daltim. “Awalnya, saya berpikir apakah saya mampu untuk menjalankan amanah tersebut. Karena memang, saya tergolong orang baru. Namun, setelah saya jalani justru saya bisa belajar banyak hal. Saya juga merasa semakin kaya akan pengalaman.” jelasnya.

“Yang namanya mempunyai dua kewajiban sekaligus, kewajiban sebagai mahasiswa dan kewajiban saya sebagai kepala diniyah mubtadi’at putri daltim, mau tidak mau saya harus mampu manage waktu dengan baik. Bukan dengan meninggalkan salah satunya. Tetapi, saya harus mampu memilih tugas mana yang harus saya kerjakan dahulu.”tuturnya mantap.[HimmatulUlya]

Nama                     : Luk-Luk Rochmatul Maulidiyah

Lembaga               : SMA Nuris Jember, jurusan IPS, tahun 2018

Kuliah                     : S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Jember

Related Post