Terbaring Kaku

Penulis: Nuraini Fitriani*

Saat kupikirkan kembali
aku tidur di sini
bersandiwara tentang kehidupan
sementara, tak akan lama

(Baca juga:pada angin ku titipkan rindu)

suatu saat nanti pedang datang berlari
hingga kita terdiam dan kesepian
takada cahaya yang menyelinap

kecuali teman yang senantiasa menemani
kaki, tangan, dan tubuh terdiam membisu
seraya terkikis oleh untaian kegelapan

(Baca juga: kembalikan rinduku)

di sini di tempat ini kita akan kembali
dan di sini kita terbaring kaku
diam seribu bahasa

Penulis merupakan alumni SMA Nuris Jember

Related Post