Enumerasi Dosaku dan Ampunan-Mu

Penulis: M Irfan Maulana*

“Tuhan, Bila Engkau menghitung lautan dosaku,
  maka akan kuhitung semesta ampunan-Mu….”

Aku lahir sebagai ruh yang netral
Lalu di telingaku dilingkarkan segaris kalimat-Nya
Hingga gerimis di mataku mereda integral
Menjelma satuan luas tawa yang bercahaya

Ketika jarak tapak langkahku sepanjang jari
Lalu ibu menyanyi kisah Musa terlantik Nabi
Yang kusisipkan di median kedipan mata
Dan aku substitusi menjelma pecahan sebuah mantra

(baca juga: Memeluk Hujan)

Detik berderik detik kuarungi begitu cepat
Sedang aku memahami-Nya begitu lambat
Lalu dijabarkan padaku rumus berdoa pada Tuhan
Dengan membentuk diameter setengah bola dari tangan

Ketika konstanta waktu serupa deret aritmetika
Ibu hampir mengguyurku dengan seceret air mata
Dan jantungku berdenyut melebihi ledakan di Palestina
Lalu kupaksa tubuhku menuju arah-Nya Yang Maha Cinta

Geometri juangku sampai pada palung beban
Di mana rentang tubuhku harus terpejam
Dan gemetar jantungku mulai mencacah
Aku terapit di antara dosa dan rasa bersalah

“Tuhan, Bila Engkau menghitung lautan dosaku,
  maka akan kuhitung semesta ampunan-Mu….”

Kurumuskan Dia sebagai Tuhan
Kusebut pekerjaanku sebagai iman
Kurangkai detak detikku menjadi bilangan perjalanan
Lalu kukombinasikan menjadi rumus kehidupan

            Tuhan, adakah yang mampu menghitung segala dosaku, selain Engkau?
            Aku yakin tiada yang mampu, karena begitu tak terhingganya
            Aku yakin, seberapa pun jumlah segala dosaku bertebar,
            Aku yakin, semesta ampunan-Mu jauh lebih besar

            Ya Ghoffar…
            Ya Ghoffar…
            Bila dosaku sejumlah angka di dunia yang tersebar
Kuyakin ampunan-Mu jauh lebih besar,
Jauh lebih lebar, jauh lebih terhampar
            Sampai aku akan terdampar
            Pada cahaya berpendar
            Yang Lailatul Qodar
            Surga-Mu Akbar
Ya.. Ghoffar…
Ya Ghoffar…
Ghoffar…

*Penulis adalah alumnus MA Unggulan Nuris

.

Related Post