Nuris Jember, setelah membentuk 17 anggota Divisi Keamanan Pesantren, Pengurus PP. Nurul Islam langsung melakukan Diklat terhadap kader yang sudah diresmikan.
Acara Diklat yang berlangsung di Ruang Yayasan Nuris Jember, selama sehari dengan menghadirkan narasumber dari kepolisian, Polsek Sumbersari Jember.
Ketua Umum PP. Nurul Islam Jember, Abu Bakar, S.E, mengatakan diklat ini bertujuan mendidik para Pengurus Devisi Keamanan agar bisa menjadi contoh dan sebagai langkah awal untuk membina santri lebih baik lagi.
“Dengan adanya Diklat ini, bila ada gejala awal santri yang melanggar peraturan. Devisi Keamanan kami bisa mengantisipasinya dengan cara memberikan pembimbingan dan tindakan hukuman yang sesuai,” paparnya.
Dijelaskan Abu Bakar yang juga menjabat Pengurus PCNU Jember ini, Diklat Devisi Keamanan setiap tahun kami laksanakan rutin,” terangnya.
Polsek Sumbersari, IPTU. Bambang A.W dan BRIPKA. Dodid Zulkarnaen, S.H mengatakan, meskipun di PP. Nuris tidak ditemukan pelanggaran yang cukup berat, tapi langkah antisipasi tetap harus dilakukan.
Sebab, menurut Bambang, para pelaku kenakalan santri mungkin menggunakan beragam cara untuk mengambil keuntungan dan merusak mental generasi muda.
Dijelaskannya, banyak faktor yang mempengaruhi kenapa seseorang bisa menjadi nakal. Diantaranya karena faktor ekonomi, kurang perhatian orangtua, lingkungan pergaulan, serta faktor geografis.
“Di rumah mungkin banyak kesempatan dan perhatian orang tua kurang. Jadi para santri bisa bebas. Sedangkan pengawasan di pesantren harus ketat dan menindak santri yang melanggar sesuai dengan peraturan pesantren,” pungkasnya.