Antri Melamar
Oleh: Robith Qoshidi
Kutitipkan angan keteduhan
Di bawah wajah penuh kelembutan
Laku santun menjanjikan kedamaian
Meniupkan angin surga kesetiaan
Aku rela antri berjejalan
Di belakang ribuan asa para tuan
Sama-sama merindukan mata air kasih sayang
Yang terpancar dari sayap bidadari anggun berwajah rembulan
Aku tak tahu di manakah mata indahnya memandang
Apakah aku terlihat dalam himpitan
Pria-pria perkasa nan jantan
Para rupawan. Tampan. Berhati nyaman
Apakah suara serakku terdengar
Di antara para qurra rupawan yang antri melamar
Aku hanya bertanya tanpa jawaban
Tapi aku masih berdiri antri berdesakan
Hanya berharap melihat sekilas tatapannya
Yang konon menyejukkan
(Baca Juga: O, Apakah Cinta Telah Sirna)