Jember – Manusia akan hidup tanpa adanya sosialisasi, tetapi manusia tidak akan berkembang tanpa adanya sosialisasi. Itulah Pernyataan salah satu alumni Pesantren Nuris Jember asal Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, jurusan sosiologi ini punya tekad untuk menjadikan dirinya sebagai mahaiswa yang mempunyai fleksibilitas diri. Sebut saja Mohammad Fatkhul Zawamik mahasiswa yang sudah tak asing lagi dikalangan pengasuh, ustadz maupun kalangan santri.
(Baca juga: Kaderisasi Tim Website Pesantren Nuris Jember)
Pria kelahiran Jember pada tanggal 20 Januari 1998 ini mempunyai tubuh kurus berkarismatik yang unik ini sudah banyak memberikan kontribusi bagi kelancaran acara yang di naungi oleh yayasan.
Yang menjadi motivasinya saat ini salah satunya tentang bagaimana menjadi santri yang di cari, bukan mencari. Menurutnya seseorang jika ingin menciptakan sesuatu hal dan berguna itu harus dibarengi oleh tindakan. Bukan hanya terlintas di bibir saja. Dia juga mengatakan bahwa akan menjadikan dirinya sebagai mahasiswa yang bisa melakukan sesuatu hal, apapun itu. Karena menurutnya seorang mahasiswa pada akhirnya akan kembali lagi ke ruang lingkup masyarakat. Yang dinilai oleh masyarakat bukan dari latar belakang seseorang karena mengeyam pendidikan. Melainkan cara seseorang bersosialisasi dengan baik dan dapat ikut serta dalam progres kemasyarakatan.
Ketika seseorang mempunyai kemampuan dalam hal akademis tetapi dia tidak pandai bersosialisasi dengan masyarakat, maka masyarakat akan memandang orang tersebut hanya seorang akademis belaka, dan tidak bisa menjadi seseorang yang fleksibel. Maka dari itu untuk mengetahui karakteristik masyarakat dia memutuskan untuk belajar ke Universitas Brawijaya sebagai mahasiswa sosiologi. [RED]