Raih Sarjana di Universitas Al Ahghaff Yaman dengan Beasiswa, Alumni Nuris Terkesan Pengarang Kitab Simtud Duror
Pesantren Nuris – MA Unggulan Nuris benar-benar menggulirkan wacana slogan Go International menjadi motivasi yang menakjubkan. Sejak meluluskan siswa angkatan pertamanya pada tahun 2014, alumninya langsung mendapat tawaran beasiswa ke luar negeri yakni, Thailand dan Yaman. Nah, genap 4 tahun lamanya tak ada kabar, kini salah satu penerima beasiswa kuliah ke Yaman tersebut sukses meraih sarjana. Siapa dia, mari ikuti liputannya!!!
Gadis cerdas ini bernama Ifa Afida Nailil Faiza, atau sering dipanggil Ifa sebagai sapaan akrabnya. Sejak remaja menempuh pendidikan di MTs Unggulan Nuris, lulus tahun 2011, kemudian dia melanjutkan studi di MA Unggulan Nuris sebagai siswa angkatan pertama. Lulus tahun 2014 di MA Unggulan Nuris, Ifa tak menyia-nyiakan kesempatan studi sarjana di Universitas Al Ahghaff di Yaman dengan beasiswa penuh.
Berkat beasiswa yang diselenggarakan oleh Yayasan Al Ahghaff Cirebon, Jawa Barat 2014 silam, gadis kelahiran Banyuwangi, 09 November 1996 mampu melanjutkan studi Dirosah Islamiyah ke Timur Tengah berjuluk negeri para nabi tersebut. “Ini kesempatan yang luar biasa, Alhamdulillah saya bisa menjalani dengan lancar sampai lulus.” Tukasnya.
(baca juga: Lulusan Sarjana Terbaik M. Ilzamunnabil dapat Gold Medal dari Maha Vajiralongkom, Raja Thailand)
Tentu tak mudah menjalani perkuliahan di negeri asing tersebut, namun berkat tekad dan keinginan yang kuat, Ifa menjalani semuanya dengan tegar dan sukses. “Klo mau kuliah ke Yaman harus sangat lancar bahasa Arab dan baca kitabnya. Sudah menguasai mufrodadnya juga. Di sana kita tidak lagi belajar baca kitab, tetapi sudah menganalisis dan mengambil hikmahnya.”
Budaya dan gaya hidup di Yaman pasti sangat berbeda dengan di Indonesia. Tapi santri khususnya alumni Pesantren Nuris Jember sudah terasah mental sehingga tidak terlalu kaget dengan adaptasi selama di sana. Ifa juga sedikit menceritakan pengalaman religi yang sangat mendalam saat masih di Yaman yakni, saat dia berziarah dan bertawassul di makam keturunan ke-6 dari Rasulullah Saw., makam para wali, khususnya makam Imam Ali Al Habsyi (pengarang kitab Simtud Duror).
“Saya menangis tersedu seolah tak percaya, dan rasa syukur yang bercampur aduk saat berada di depan makam para waliyullah tersebut. Subhanallah, bisa bertawassul dan selayaknya berdialog dengan beliau. Semoga saya selalu dalam hidayah dan meraih barokahnya di negeri yang juga dijuluki kota seribu wali tersebut.”
Setelah merampungkan tugas penelitian akhir berjudul “Ar Ruju’i ‘Anissyahadati”, pemudi berlamat di Ringinsari, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi tersebut resmi lulus dan bergelar B.Sc. atau Bachelor of Science. Sempat ingin melanjutkan pascasarjana di Brunei Darussalam dan hafalan Alquran, tetapi dia memutuskan kembali ke Indonesia untuk kuliah S2 ke IAIN Jember sambil mengabdikan ilmunya di almamater Pesantren Nuris Jember.
“Bagi saya Nuris adalah salah satu pencerah dan penunjuk masa depan. Semoga Nuris semakin maju dan terus mencetak insani yang cerdas dan berakhlakul karimah. Terus semangat adik-adik dalam menuntut ilmu, insya Allah berkat keinginan yang kuat studi sampai ke luar negeri pun pasti bisa tercapai.”[AF.Red]
Nama : Ifa Afida Nailil Faiza
Alumni : Lembaga MA Unggulan Nuris, 2014
Kuliah : Al Ahghaff , Jurusan Dirosah Islamiyah