MTs Unggulan dan MA Unggulan Nuris, Madrasah Tujuan 13 Santri Baru Asal Thailand
Pesantren Nuris- Acara penyambutan santri baru dari Thailand, hari Kamis (01/08/19) berlangsung sangat meriah. Santri dari Thailand itu disambut langsung oleh pengasuh, Gus Robith Qoshidi, Lc di Masjid Baitun Nur. Santri Thailand tahun ini berjumlah 13 orang, 6 laki-laki dan 7 perempuan. Mereka berasal dari 4 provinsi di Thailand yaitu, Pattani, Yala, Narathiwat, Songkhla. Mereka akan menuntut ilmu di MTs Unggulan dan MA Unggulan Nuris.
Pertukaran pelajar ini merupakan program kerja sama Pondok Pesantren Nuris dengan beberapa sekolah di Thailand. Program ini sudah berjalan sekitar 5 tahun, di bawah naungan Nuris International Office (NIO). NIO merupakan badan yang mengurus dalam bidang kerja sama internasional.
(Baca juga: MA Unggulan Nuris Pilihan Favorit Santri Asal Thailand)
“Setiap tahunnya Pesantren Nuris menerima siswa/santri dari Thailand, sebelum mengikuti KBM sebagaimana siswa lain, mereka akan dibimbing dahulu oleh para tentor. Khususnya dalam bidang bahasa, diantaranya Bahasa Indonesia, arab dan inggris,” Ujar Ilzamunnabil selaku Kepala NIO.
Acara penyambutan itu diawali dengan pengalungan bunga oleh pengasuh, kemudian para santri baru dipersilakan untuk duduk berjajar di samping pengasung. Acara selanjutnya yakni menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kebangsaan Thailand dan Mars Nuris oleh para santri Nuris dan santri dari Thailand.
(Baca juga: Santri Asal Thailand Ini Tekuni Literasi Termotivasi Mahroso Doloh)
Dilanjutkan dengan sambutan dari Gus Robith dan ustadz Romzi, pendamping NSEP di Thailand. “Pada zaman sekarang, penting sekali mengetahui dunia internasional yang saat ini sedang terbawa arus globalisasi. Dari situ, Nuris ingin membuat sesuatu dari globalisasi yang baik di luar negeri. Semoga para santri menjadi anak-anak yang baik da tercapai cita-citanya.” Ujar Gus Robith dalam sambutannya.
Selepas itu, Gus Robith meminta satu per satu santri dari Thailand untuk memperkenalkan diri dipandu oleh teman- teman dari Thailand yang sudah menjadi siswa di Nuris. Ternyata ada salah satu dari mereka yang pandai berbahasa inggris daripada berbahasa melayu. Di penghujung acara, Gus Robith berfoto bersama santri Thailand dan pendamping. [Ana/Red]