Novel Tentang Kamu, Perjalanan Hidup Seorang Anak Pelaut

Judul                            : Tentang Kamu
Nama Pengarang       : Tere Liye
Nama Penerbit           : Rupublika Penerbit
Cetakan                        : Kelima, Desember 2016
Tebal Buku                  : 524 halaman
ISBN                            : 978-602-082-234-1
Peresensi                     : Devita Wulan

Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang seorang pengacara bernama Zaman Zulkarnaen, seorang warga Negara Indonesia yang bekerja di firma hukum Thompson & Co, London. Ia diberi tugas oleh atasannya Sir Thomson untuk menyelesaikan kasus pembagian warisan bernilai sebesar 19 triliun rupiah. Nilai tersebut nyaris menyaingi kekayaan Ratu Inggris. Harta itu tersimpan dalam 1% kepemilikan saham di salah satu perusahaan toiletries dunia.

Pemilik warisan tersebut merupakan orang Indonesia berpaspor Inggris bernama Sri Ningsih, yang meninggal di salah satu panti jompo di Paris dan tidak ada data mengenai ahli warisnya. Jika Zaman bisa menyelesaikan kasus ini dengan baik maka ia akan mendapat satu kursi senior di firma hukum Thompson & Co.

(Baca juga: Asyiknya Nyantri Resensi Buku Kisah Kisah Santri)

Berbekal buku harian Sri Ningsih yang dititipkan kepada pengurus panti jompo tempat Sri Ningsih tinggal yakni Madam Aimée, Zaman pun mulai mencari tahu tentang seluk beluk kehidupan seorang Sri Ningsih.

Berawal dari kisah seorang pelaut yang merupakan ayah Sri Ningsih. Perjalanan Zaman dimulai dengan mendatangi tempat di mana Sri Ningsih di lahirkan yaitu di Pulau Bungin. Ia menemui tetua di pulau itu yang menceritakan masa kecil Sri Ningsih mulai dari ditinggal mati ibunya ketika melahirkan dirinya, hingga ayahnya yang bernama Nugroho menikah lagi dan memiliki satu anak yang bernama Tilamuta.

Namun, ayah Sri yang pergi melaut tidak pernah kembali, kapalnya karam diterjang badai di lautan. Hal tersebut membuat ibu tiri Sri murka dan menjadi jahat kepada Sri. Musibah lain pun datang. Rumah Sri terbakar dan menyebabkan ibu tiri Sri meninggal. Akhirnya Sri dan adiknya Tilamuta tinggal di sebuah pondok pesantren di Surakarta.

Zaman melanjutkan pergi ke pondok pesantren di mana Sri dan Tilamulat pindah setelah rumah mereka kebakaran di Pulau Bungin. Zaman berkenalan dengan Ibu Nur’aini yang menceritakan masa remaja Sri, persahabatan yang hancur karena keirian hingga tentang pesantren yang di serang kelompok PKI yang menewaskan Tilamuta. Sri menjadi dilematis karena harus memilih kebenaran atau persahabatan. 

Zaman kemudian melanjutkan perjalanannya ke Jakarta mencari jejak-jejak perjalanan hidup Sri menggunakan petunjuk yang ia dapat dari surat-surat yang dikirim kepada Ibu Nuraini.

(Baca juga: Resensi Novel 5cm Shabat Sejati Sukses Bersama)

Zaman mengungkap kehidupan Sri di Jakarta, mulai bekerja sebagai pedagang kaki lima dengan gerobak, membuka rental mobil, sempat bangkrut hingga menjadi sopir bis, pekerja pabrik, hingga puncaknya membuka pabrik sabun sendiri dengan merk ‘Rahayu’. Semuanya ia lakukan di Jakarta hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke London dengan meninggalkan pabriknya, pergi melupakan semuanya.

Perjalanan Zaman Zulkarnaen tak sampai di situ saja, ia terus mencari tau hingga menemukan surat wasiat yang ternyata tersimpan di peti yang pernah dikirim Ibu Sri kepada Ibu Nuraini sahabatnya.

Kelebihan

Secara keseluruhan tema dalam novel ini merupakan sebuah perjalanan hidup seorang anak yang tidak pernah pantang menyerah dalam menjalani hidupnya. Yakni Sri Ningsih. Berbagai tempat yang menjadi setting dalam novel ini adalah  London, Paris, Pulau Bungin Sumbawa, Surakarta, dan Jakarta. Novel yang mengharukan ini memiliki alur maju mundur dalam segi penceritaannya. Dan walau menggunakan bahasa dengan sastra yang cukup tinggi, namun masih bisa dipahami orang awam. Dalam novel ini pembaca akan dibawa pada banyak suasana, baik haru, sedih, mimpi, cita-cita, juga kisah cinta pada pandangan pertama. Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang juga mudah dipahami oleh pembaca awam.

Kekurangan

Pandangan pembaca pertama ketika melihat sinopsis dengan setelah membaca isinya akan sangat berbeda. Di tengah novel ceritanya agak membuat pembaca merasa bosan karena alurnya yang terlalu berbelit-belit. Dan tampilan cover kurang mewakili maksud dari cerita.

Penulis merupakan guru Bahasa Indonesia MTs Unggulan Nuris

Related Post