Judul : Pulang
Penulis :Tere Liye
Penerbit :Republika Penerbit
Tebal :400 Halaman
ISBN :9786020822129
Peresensi :Mohamad Ulil Albab
Sinopsis
Jauh di pedalaman pulau Sumatera terdapat desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota. Bujang adalah salah satu pemuda desa yang dibesarkan dengan didikan keras ayahnya dan kasih sayang ibunya. Sejak pertarungannya dengan babi hutan raksasa serta menyelamatkan pemimpin pemburu yang diundang ayahnya, ia tak lagi punya rasa takut.
(Baca juga: Resensi Novel Negeri Para Bedebah)
Karena takjub akan keberanian Bujang pemimpin rombongan itu mengambilnya untuk dijadikan anak angkat. Setelah melalui proses yang panjang serta pertengkaran hebat kedua orang tua Bujang, akhirnya ia dibawa pemimpin pemburu itu ke kota untuk diasuh.\
Bujang menjadi pemuda yang kuat dan cerdas. Namun, kehidupannya yang rumit mengantarnya untuk pulang pada hakikat pulang itu sendiri. Ia hidup dengan berbagai kedok untuk menutupi kehidupannya yang bisa dikatakan dunia gelap.
Pasalnya setelah ia dibawa ke kota ia menjadi salah satu anggota keluarga Shadow Economy yang berkutat dibalik layar. Bersama keluarga Tong ia tumbuh menjadi seorang yang paham akan kehidupan yang rumit. Semenjak kedatangannya di keluarga Tong ia mulai mengetahui sejarah kehidupan keluargannya. Sejarah yang menceritakan berbagai luka yang didapat keluarganya yang ada di pedalaman pulau Sumatera.
(Baca juga: Novel Tentang Perjalanan Haji Masa Lalu)
Kelebihan
Novel ini sangat menarik setiap pembaca untuk enggan berhenti membacanya. Novel ini mengungkap semua yang terjadi di balik kehidupan. Dengan begitu pembaca akan mendapat wawasan yang luas karena di dalamnya banyak sekali hal-hal baru yang mungkin hanya diketahui sekelumit orang awam. Bahasa yang digunakanya pun adalah bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan, dengan begitu semua kalangan masyarakat bisa membacanya.
Kekurangan
Novel ini begitu terbuka sehingga banyak sekali mengungkap kejelekan beberapa pihak. Meski tidak mengungkap secara terang-terangan tetapi tetap mudah untuk dimengerti. Bisa jadi beberapa pihak tidak terima karena kejelekannya diungkap dan disebar ke publik.
Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik.