Jago Taekwondo, Siswa SMP Nuris Jember ini Langganan Juara

Manfaatkan Latihan Akhir Pekan dengan Maksimal, Daeng Sukses Raih 4 Piala Sepanjang Partisipasinya

Pesantren Nuris – Lembaga SMP Nuris Jember patut berbangga memiliki talenta yang beragam dan berprestasi. Tidak hanya bidang sains dan agama, tetapi juga bidang atletik yakni, cabang taekwondo.

Jika beberapa waktu lalu, SMP Nuris Jember sukses menghantarkan anak didiknya sampai di ajang bergengsi Olimpiade Sains Nasional mata pelajaran IPA, kini salah satu anak didiknya turut membanggakan dengan menjuarai piala KONI 2 Taekwondo tahun 2020.[26/01/2020]

Daeng Jagis Tirta, siswa kelas VII C SMP Nuris Jember, mampu menaklukkan berbagai perlawanan pesaingnya hingga rebut juara 2 tingkat Jember-Bondowoso di ajang resmi KONI Sosialisasi Porprov VII yang diselenggarakan di SMPN 7 Jember.

Sebelumnya, putra sulung kebanggaan pasangan Agung Tritunggal dan Wahyu Dinan Ningsih ini telah mengikuti 3 ajang bergengsi lainnya, dan dari ke semua ajang tersebut mampu ditaklukkan dengan meraih juara.

(baca juga: Ukir Sejarah Baru, Siswa SMP Nuris Jember Lolos OSN 2019)

Pada tahun 2018, pelajar kelahiran Jember, 06 Juni 2006 tersebut, mengikuti kompetisi pertamanya di Kabupaten Probolinggo dengan meraih juara 1 taekwondo tingkat Provinsi Jawa Timur. Lalu setahun berselang di kompetisi keduanya di Kabupaten Pasuruan, Daeng raih juara 2 seprovinsi pula.

Bahkan di kompetisi ketiga yang dilaksanakan di GOR Garuda Kabupaten Jember pada pertengahan tahun 2019 lalu, pelajar yang bercita-cita menjadi tenaga migas profesional tersebut sukses raih juara 3.

“Senang sekali, dari 4 kompetisi yang saya ikuti, alhamdulillah bisa raih juara semua. Ini berkat latihan keras dan dukungan dari kedua orang tua saya, serta doa-doa para guru.” Tutur lelaki tampan dan berbakat ini.

Meski berada di kawasan Pesantren Nuris Jember, tempat Daeng menempuh pendidikan saat ini, sama sekali tak menghalanginya untuk terus mengasah bakat cabang ateltik terbilang berat ini. Sebab baginya bakat itu sambil jalan bisa diasah asal diatur waktunya, tetapi menempa ilmu agama, akhlak, dan pengetahuan umum harus seimbang.

“Saya merasa senang-senang saja meski di pesantren, dan saya bisa maksimalkan latihan taekwondo setiap akhir pekan. Alhamdulillah lancar-lancar saja, dan ibu saya yang selalu antar jemput setiap latihan sebab ayah saya bekerja sebagai nahkoda tidak bisa dampingi. Semua prestasi buat mereka. Semoga di ajang lainnya bisa saya menangkan lagi.” tuturnya.[AF.Red]

Related Post