Awalnya Salah Jurusan, Akhirnya Mantap Kuliah karena Petuah Kiai, Dimudakan Urusan Karier dan Jodoh
Pesantren Nuris – Alumni Nuris selalu punya kisah mengesankan dalam kehidupannya usai meniti karier selepas nyantri di Pesantren Nuris Jember. Betapa tidak, sempat merasa tak sesuai dengan jurusan kuliah dan ingin melepaskannya, namun karena petuah kiai, dia melanjutkan studi sarjana yang menjadi perantara kesuksesannya. Apa petuah itu, dan bagaiman kisah takjubnya? Yuk baca gengsss!!!
Barangkali ada yang mengenal sosok supel bernama Faiqotul Jannah? Perempuan ini adalah alumni SMA Nuris Jember, jurusan IPA, lulusan tahun tahun 2008 silam. Saat diwawancarai via media sosial whatsapp, dia mengisahkan petuah dan barokah dari kiai itu nyata dan turut menjadi penuntunnya menggapai cita-cita.
Sebagai seorang santri, setiap petuah kiai (KH. Muhyiddin Abdusshomad, Syaikhul Ma’had Pesantren Nuris Jember) adalah sesuatu yang berharga dan menjadi motivasi tersendiri. Ini prinsip yang dipegang teguh oleh santriwati asal Dusun Jambuan, Desa Plalangan, Kalisat, Jember tersebut.
(baca juga: Semoga Sakinah, Alumni Nuris ini Berjodoh dengan Penghafal Alquran)
“Ya, saya merasakan ini berkah kiai yang dengan yakin telah memantapkan hati saya saat ragu untuk jurusan kuliah saya dulu. Awalnya mau masuk jurusan pendidikan, eh malah diterima di sastra Indonesia. Seperti yang juga dicita-citakan oleh orangtua saya untuk menjadi guru. Sempat ingin off setahun dulu sih.” Ungkap Faiq, sapaan akrabnya.
“Nah, saat bertemu kiai dan ditanya soal kuliah, saya menceritakan keraguan saya. Di saat itu kiai malah mendukung dan meminta saya untuk terus melanjutkan meski bukan pendidikannya. Beliau berkata di masa depan guru bahasa Indonesia sangat dibutuhkan, meski jurusan murni bukan berarti tak bisa ngajar, lagipula ada akta 4.”
Perempuan kelahiran Jember, 02 Juli 1990 pun terus melanjutkan studinya. Singkat cerita, belum saja wisuda, dia sudah diminta mengajar di sebuah madrasah swasta tanpa melamar pekerjaan. Lalu, di waktu yang berbeda, saat bertemu dengan kepala sekolah SMPN 1 Kalisat pada agenda rapat guru-guru, dia malah diminta untuk mengajar di sekolah menengah favorit di kawasan Jember Utara tersebut.
(baca juga: Pengusaha Muda yang Suka Tantangan, Yuk Kepoin Profil Fantastis Alumni Nuris ini)
“Alhamdulillah saya benar-benar tidak pernah melamar pekerjaan. Cita-cita menjadi guru ini benar-benar saya usahakan apalagi atas restu orangtua, kiai, dan tentu juga saat itu saya juga sudah bersuami. Semua seolah dimudahkan begitu saja. Yang awalnya ragu saat kuliah, ternyata apa yang kiai petuahkan menjadi kenyataan, inikah berkah.” Tuturnya.
Santriwati yang konon hobi shopping (khas perempuan umumnya.red) pun seolah dimudahkan menggapai impiannya, impian jutaan orang, menjadi seorang ASN (aparatur sipil negara). Dia mengikuti serangkaian tes seleksi CPNS, yang diikuti ribuan pelamar tersebut, hingga lolos pada tahun 2018 silam di Kemenag Kanwil Provinsi Jawa Timur tersebut.
Bagi Faiq, “Nuris memang is the best, tak heran keluarga besarnya rata-rata alumni Nuris semua. Teladan kiai dan tak hanya soal pendidikan, Nuris juga memberinya jodoh.” Dia pun menuntaskan pendidikan sarjana usai merampungkan skripsi berjudul “Bittowa pada Masyarakat Madura (Sebuah Kajian Sosiopragmatik)”. Kini Faiq mengajar di MAN Sumenep, Madura.[AF.Red]
Nama : Faiqotul Jannah
Lembaga : SMA Nuris Jember, jurusan IPA, lulusan tahun 2008
Kuliah : Sastra Indonesia, UNEJ
Karier : Guru ASN di MAN Sumenep