Mendapat Respon Positif saat Awal Ceramah, Terus Belajar tebar Manfaat untuk Sesama
Pesantren Nuris – Alumni Nuris ini terbilang keren. Di luar lika-liku kisah pendidikannya, dia punya segudang kisah menarik kala didapuk sebagai dai pada sebuah acara, juga sukses merintis bisnis minuman kekinian yang berlatar budaya khas Jawa. Uniknya lagi, hasil keuntungan bisnisnya itu dialokasikan untuk pengembangan pesantren. Mahadahsyat bukan? Hayuk kepoin profilnya!
Barangkali warga Kabupaten Jember yang berdomisili di kawasan Ledokombo mengenal sosok Moh. Fayyedussurur tersebut. Seringkali disapa sebagai Gus Fayyad kala masih nyantri di Pesantren Nuris Jember, belajar di MTs Unggulan Nuris sampai tahun 2012, lalu melanjutkan ke MA Unggulan Nuris—jurusan IPA—walau hanya sampai kelas XI pada tahun 2014.
“Ya, waktu kelas XII saya belajar di lembaga saya sendiri di Ledokombo. Usai itu saya melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN Jember jurusan Pendidikan Agama Islam. Tetapi, saya hanya sampai semester lima. Saya lebih banyak belajar di rumah Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Cumedak, Ledokombo, Jember.” Ujar Gus Fayyad.
Sebagai bungsu dan anak laki-laki satu-satunya dari dua bersaudara, perlahan tugas manajemen pesantren diamanahkan oleh orangtuanya ke tangan lelaki kelahiran Jember, 06 November 1996 tersebut. Tak heran, dalam beberapa kesempatan undangan dari warga dilimpahkan kepada Gus Fayyad untuk menghadiri menggantikan ayahnya.
(baca juga: Ikuti DTD di Mesir, M Fauzan Adhim Selangkah Lebih Mantap Berkhidmat di Ansor)
Kesempatan itulah menjadi awal pemuda supel dan berwibawa itu mulai berceramah di hadapan para tamu. “Sebenarnya awal saya ceramah di usia 17 tahun. Itu pun sebenarnya saya datang pada sebuah acara menggantikan abah untuk berdoa di akhir acara. Namun, kiai yang diundang tak kunjung datang, sehingga panitia acara meminta saya untuk menggantikan.” Tuturnya.
“Dengan modal ilmu pas-pasan dan apa adanya karena desakan panitia dan juga saya prihatin jika sampai menunggu hingga larut malam karena kiai undangan tak kunjung hadir. Akhirnya saya menggantikan kiai undangan itu untuk mengisi acara ceramahnya pula. Alhamdulillah, sambutan para tamu positif.” Imbuhnya.
Sejak momentum itu, lelaki yang hobi kuliner tersebut sering mengisi acara-acara besar Islam untuk berdakwah dan dikenal sebagai dai muda yang milenial banget. Tak cukup di situ, kini Gus Fayyad juga sukses menggelar bisnis minuman es dawet kang santri yang dikemas milenial dan cukup laris menyasar anak-anak muda di kawasan kampus di Jember.
Bahkan seorang ayah beranak 1 ini juga melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka peluang usaha kemitraan. Informasi usaha kulinernya ini bisa dilihat di akun instagram @dawetkangsantri. Nah, kalian yang suka icip-icip minuman kekinian dengan tetap menggelorakan rasa budaya Jawa yang legend, saatnya coba minuman dawet kang santri ini.[AF.Red]
Nama : Moh. Fayyedussurur
Lembaga : MTs Unggulan Nuris (2012); MA Unggulan Nuris (jurusan IPA, 2014)
Pesan dan kesan: “Nuris adalah surga di jantung kota”