Penulis: Fani Yudistira*
Aku
tidak akan pernah bisa
Membuat puisi tentang ibu
Karena
aku adalah puisi buatannya
Dia membuatku dari segala riuh kata
Tersusun dan patuh pada peraturan
Rima dari mulai sebelum sampai setelah
(Baca juga:aku anak indonesia)
Menampungku
dengan personifikasi
Dari
huruf sperma menjadi kalimat manusia
Ditambahnya
seluruh hiperbola
Agar
aku menjadi berlebihan cinta
Penuh
dan sesak semua
Aku pun ironi
Menjadi air mata bagi sepasang matanya
Di malam purnama
Diakhiri metafora akulah
“Buah hati” terkasihnya
(Baca juga: koordinat tuhan)
Jadi
Bagaimana
bisa aku yang puisi
Membuat
puisi untuk penulisku
Sendiri
?
Jember, Januari 2021
Puisi ini merupakan karya puisi yang menjadi finalis pada ajang lomba yang diselenggarakan oleh Prodi PGSD UMM tahun 2021