Penulis: Maulidya Ulya A*
Hidup…
sekejap…
menjauh dari hama yang telah menggerogoti
menghantam
melemahkan
menyerang nyawaku
(Baca juga: senja membisu)
Di sini…
aku hanya terambang nyawa
atas kematian
dan kehidupan
menggantungkan nyawaku
pada ujung-ujung paku kehidupan
(Baca juga: bidadari bernapas surga)
Batang hidung yang telah tertancap
dalam sekejap
dan kutemui sang Khaliq kehidupan
sumber gambar: m.tribunnews.com
Penulis merupakan siswa kelas IX MTs Unggulan Nuris, yang aktif di ekstrakurikuler penulisan kreatif sastra