Hukuman bagi Anak yang Durhaka kepada Orang Tua

Setelah kita memahami penjelasan dari tulisan-tulisan sebelumnya terkait tata karma seorang anak kepada kedua orang tuanya, kita juga harus memahami dengan saksama tentang hukuman bagi seorang anak jika durhaka kepada kedua orang tua. Sudah selayaknya kita dapat memahami bagaimana kita memosisikan diri sebagai anak agar dapat berbakti kepada orang tua yang telah melahirkan, merawat, dan membesarkan kita. Sungguh tidak ada yang dapat mengganti dan membalas kebaikan orang tua kita, maka tak heran jika durhaka kepada mereka mendapat dosa besar. Berikut ini penjelasan berdasarkan terjemahan dalam kitab Tarbiyatus Shibyan.

عُقُوْبَــــةُ الْعُقُوْقِ كَانَتْ هَآئِلَةْ            بِـالْقَوْلِ أَوْ عَقَّ بِمَــا قَدْ عَمِلَهْ

Berat siksa pendurhaka orang tua pat berbakti

 adzab Allah yang pedih akan menimpa

Syarah:

Dosa terbesar, sebagaimana telah dijelaskan, ialah syirik. Berikutnya ialah mendurhakai orang tua. Baik kedurhakaan itu berupa ucapan, maupun berupa perbuatan. Maka dari itu, sudah pasti hukuman atas pendurhaka orang tua sangat berat. Biarpun kaya raya hidupnya, anak yang durhaka kepada kedua orangtuanya adalah orang yang sangat rugi dan akan celaka. Terkait dengan dosa kepada orang tua salah seorang sahabat terkemuka bercerita kepada kita:

(baca juga: Hujjah Aswaja: Salat Id di Lapangan atau di Masjid)

عَنْ طَيْسَلَةْ، أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ يَقُوْلُ: بُكَاءُ الْوَالِدَيْنِ مِنَ الْعُقُوْقِ وَالْكَبَائِرِ. (رواه البخاري في الأدب المفرد، 23)

Thaisalah mendengar ibnu umar berkata (membuat) menangis kedua orang tua termasuk durhaka dan dosa besar. (HR al Bukhari, al Adabul Mufrod, hal 23)[AF.Editor]

*terjemahan Kitab Tarbiyatus Shibyan oleh KH. Muhyiddin Abdusshomad, Syaikhul Ma’had Pesantren Nuris Jember

Related Post