Tata Krama dalam Pergaulan, Bagian 8

Delapan: Menghormati Tetangga

مَنْ كَانَ يُـــؤْمِنُ بِـــرَبِّ الْخَلْقِ           فَلْيُكْرِمَــــنَّ الْجَـــارَ بِارْتِفَاقِ

Barang siapa beriman pada tuhan
 akan memuliakan tetangga dan teman

Syarah:
Di antara sekian banyak tanda paling jelas dari adanya keimanan yang tertancap di lubuk hati seseorang ialah bahwa ia memuliakan tetangganya. Keterangan ini mengantarkan kita untuk merenungkan kembali hadist yang pernah disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ_رواه البخاري ومسلم

Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya_HR. al-Bukhârîy dan Muslim.

(baca juga: Hujjah Aswaja: Pelaksanaan Tahlil Sekama 7 Hari)

Sedemikian besar perhatian Islam terhadap kenyamanan tetangga. Sampai-sampai Nabi Muhammad berpesan kepada Abû Dzarrin:

يَا أَبَا ذَرٍّ، إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَآءَهَا وَتَعَاهَدْ جِيْرَانَكَ_رواه البخاري

“Wahai Abu Dzarr, kalau engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya, dan ajaklah tetanggamu menikmati bersama_HR. al-Bukhârîy.[AF.Editor]

*Terjemahan Kitab Tarbiyatus Shibyan oleh KH. Muhyiddin Abdusshomad

Related Post