Dari Hobi Membaca hingga Bercita-Cita jadi Penyair yang mampu Menginspirasi
Pesantren Nuris – Memantapkan pilihan menjadi seorang penyair bukan perkara mudah. Pasalnya, tantangan kehidupan secara global dan pergolakan kehidupan yang rumit melalui prinsip dan idealisme harus benar-benar konsisten ditempuh. Santri Nuris asal Thailand Selatan ini sangat yakin atas pilihan hidupnya untuk menjadi seorang penyair.
Sejak menempuh pendidikan di MA Unggulan Nuris hingga lulus tahun 2021 pada jurusan keagamaan, Muhammad Haris Salae gemar membaca dan sesekali menuangkan ide kreatif berupa syair dan puisi. Cukup banyak buku puisi yang ia tamatkan baik dari penulis asal Thailand atau pun dari Indonesia bahkan negara lainnya.
“Saya ingin menjadi seorang penyair, itu memang cita-cita saya. Melalui puisi saya dapat mengungkap banyak gagasan yang dapat membangkitkan semangat juang pemuda dan menyuarakan keadilan. Makanya saya kuliah ambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Melayu di Jamiah Syekh Daud Al Fathoni.” Tukas Haris, sapaan akrabnya.
(baca juga: Dapat Wawasan Keunikan Budaya Sunda, Alumni ini Studi Sarjana di UIN Sunan Gunung Jati Bandung)
Pemuda kelahiran Yala, 14 Januari 2002 ini berharap banyak mencetak karya sastra dan dapat bermanfaat dalam keilmuan sekaligus mampu menginspirasi pemuda di Thailand Selatan khususnya kaum muslim di sana.
Dalam berbagai kesempatan, Haris meluapkan bakat kepenyairannya di hadapan penonton selama studi sarjana di Thailand. Baginya, ada kepuasan batin yang tak terhingga saat mampu mengungkapkan banyak gagasan melalui puisi apalagi saat dibacakan di hadapan banyak penonton. Ia pun selalu tampil all out dan penuh percaya diri.
“Di masa depan semoga apa yang saya pelajari semoga dapat memberikan manfaat baik bagi saya pribadi atau pun banyak orang. Saya hanya ingin banyak belajar lagi untuk mendalami seluk beluk sastra melayu dan mampu menulis puisi yang lebih baik secara kualitas maupun kuantitas.” Imbuhnya.[AF.Red]
Nama : Muhammad Haris Salae
Lembaga : MA Unggulan Nuris, jurusan PK, tahun 2021
Kuliah : Pendidikan Bahasa dan Sastra Melayu, Jamiah Syekh Daud Al Fathoni