Meski dengan Kesibukan Organisasi, Hasrat Pendidikan Santri ini Tinggi, Ingin Lanjutkan Pascasarjana dan Berkontribusi
Pesantren Nuris – Alumni Nuris asal Patani, Thailand bagian selatan ini terbilang mengagumkan karena semangat belajarnya yang tinggi dan berbagai kontribusinya yang luar biasa baik dalam keorganisasian maupun bagi asal daerahnya. Bagaimana kisah dan kiprah fantastisnya? Hayukk kepoin dong Gaisss!!!
Nama lengkap alumni Nuris ini adalah Sulfa Mani Lazim, lulusan MA Unggulan Nuris, jurusan PK, tahun 2018 silam. Setamat dari madrasah yang dipimpin oleh Ning Balqis Al Humairo, ia melanjutkan pendidikan sarjana di salah satu kampus negeri favorit, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Program Studi Manajemen Pendidikan.
Selama studi sarjana di daerah ibu kota, Sulfa, sapaan akrab pemuda kelahiran Thailand, 03 Juli 1999 ini terbilang aktivis. Tak hanya bersemangat belajar akademik kesarjanaannya, ia juga aktif dalam berbagai organisasi. Bahkan, belum genap satu semester kuliah, ia sudah diamanahi sebagai pucuk pimpinan yakni Presiden ISA (International Student Association).
Padatnya kegiatan organisasi tak menganggu fokus studinya, justru ia jadikan motivasi dalam mengatur waktu agar semua dapat dijalankan dengan baik. Selain berkiprah sebagai wadah aspirasi perwakilan mahasiswa internasional di Jakarta tersebut, ia juga mendedikasikan diri dalam organisasi asal daerahnya di Jakarta yakni, HIPPI (Himpunan Pelajar Patani di Indonesia).
(baca juga: Sulfa Mani Lazim, Alumni Nuris asal Thailand jadi Narasumber Seminar Internasional di UIN Syahid Jakarta)
Melalui keorganisasian HPPI tersebut, ia banyak belajar tentang bagaimana mengelola organisasi dan nasionalisme yang tinggi. Berbagai amanah pernah diamanahkan kepadanya di antaranya, Departemen Sosial dan Budaya Periode, 2018–2019; Departemen Pendidikan dan Pengkaderan Periode 2019—2020; Departemen Hubungan dan Penerangan Periode 2020—2022; Sekretaris Umum Periode 2022—2023; hingga Ketua Umum HIPPI Periode 2023- Sekarang.
Meski di sela kesibukan yang cukup padat sebagai mahasiswa dan putra daerah Patani yang harus totalitas berkontribusi, akhirnya ia mampu menuntaskan tugas akhir untuk gelar sarjananya berjudul “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Tingkat SD Ma’had Attawfikiah Islamiah Narathiwat Thailand Selatan”.
Skripsi yang ia kerjakan bersamaan dengan magang di kampung halamannya serta aktif dalam organisasi daerah The Patani tak mudah ia tuntaskan. Sebab berbagai tugas berisiko tinggi ia lakoni. Selain penelitian, ia juga harus aktif dalam tanggung jawab sebagai negosiator dengan pemerintah Thailand.
Konflik yang kerap terjadi antara pihak militer pemerintah Thailand dan penduduk Thailand bagian selatan membuatnya harus berhati-hati dalam ambil langkah strategis pembebesan rakyat yang ditahan. Kurang lebih selama 4,5 bulan tugas berat itu dilakoninya seraya memberikan penyuluhan kepada masyarakat Patani terkait undang-undang keamanan hingga akhirnya ia kembali ke Jakarta untuk mempresentasikan skripsinya di hadapan dosen penguji pada 24 Februari 2023 kemarin.
“Alhamdulillah perjuangan studi sarjana saya sudah tuntas. Setelah ini saya berharap ada kesempatan beasiswa kuliah pascasarjana semoga dimudahkan dan tercapai. Saya juga ingin terus berkontribusi seraya memperkaya ilmu dan wawasan saya. Saya ingin seperti Soekarno, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan yang sukses dalam perjuangan.” Imbuhnya.[AF.Red]
Nama : Sulfa Mani Lazim
Lembaga : MA Unggulan Nuris, Jurusan PK, tahun 2018
Kuliah : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Manajemen Pendidikan