Pesantren Nuris-Bulan Desember kemarin, setelah para santri selesai melaksanakan penilaian akhir semester (PAS), para santri dapat pulang ke rumah masing-masing dan menikmati liburan. Namun, meskipun para santri sedang berlibur, santri-santri Nuris Jember mendapatkan tugas yang hanya dilaksanakan pada saat liburan, yakni tugas mengajar.
Tugas tersebut menugaskan para santri untuk mengajarkan dan menyebarkan ilmu yang telah didapat dari Pondok Pesantren Nuris Jember. Tugas itu membebaskan para santri untuk mengajar siapa saja, mulai dari keluarga, saudara, teman maupun murid-murid atau santri-santri bagi santri yang ingin mengajar di lembaga Pendidikan seperti TPQ dan TPA.
(Baca juga: Melatih Aspek Kemanusiaan di Mulai dari Keikhlasan Berdonor Darah)
Dari tugas tersebut para santri diwajibkan untuk memilih satu dari sekian banyaknya bidang ilmu dan kitab yang akan diajarkan. Mulai dari tajwid, nahwu, sharaf, taysir al-khalaq (bidang akhlaq), Aqidah Al-Awwam (bidang akidah) dan banyak kitab lain.
Tujuan dari pada dilaksanakannya tugas mengajar ini tidak lain untuk mengisi liburan para santri dengan kebaikan yang bermanfaat. Supaya mereka tidak hanya berlibur tapi juga mengajarkan ilmu yang telah didapat selama masih di Pondok Pesantren Nuris Jember. Hal ini juga merupakan dawuh dari Kiai Muhyiddin, beliau mengatakan, “jika selama tiga hari seseorang tidak belajar agama, maka hatinya akan mati dan membusuk”. (Ding.Red)