Ikuti Program Asistensi Mengajar Internasional, Akui Senang Dapat Pengalaman Baru
Pesantren Nuris- Menjadi mahasiswa produktif merupakan kebanggaan tersendiri, tak hanya fokus kuliah, namun juga aktif di organisasi. Seperti alumni MA Unggulan Nuris lulusan tahun 2021 ini misalnya, suka bidang seni sejak kecil khususnya tari tradisional membuatnya memilih untuk aktif di organisasi tari di kampusnya. Dan siapa sangka kini ia bisa mengenalkan tari tradisional di kancah Asia ketika ia tampil di acara pembukaan dan penyambutan anggota Program Asistensi Mengajar Internasional, di Sariwit Songkhla Teknological College, Thailand.
Alumni ini adalah Nafi’atul Muchtaroh, atau yang biasa akrab dipanggil Nafi’. Ia adalah mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, UIN Khas Jember, semester 6. Saat ini ia sedang aktif dalam program Asistensi Mengajar Internasional, di Sariwit Songkhla Teknological College, Thailand.
“Jadi program ini bernama asistensi mengajar, hampir sama seperti KKN namun program ini dilakukan di luar negeri khusus nya di Thailand. Program ini juga merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas pendidikan ini dilakukan selama kurang lebih 2-3 bulan,” ungkapnya.
Gadis manis asli kota gandrung Banyuwangi ini, mengaku banyak sekali mendapatkan pengalaman baru ketika mengikuti program ini.
(Baca juga: Ikuti Program Asistensi Mengajar Internasional, Alumni Ini di Tempatkan di Thailand)
“Saya mendapatkan banyak sekali pengalaman terutama dalam hal komunikasi dengan orang orang di sekitar seperti guru-guru di sini, murid- murid dan juga masyarakat sekitar. Kemudian dari hal makanan dan juga kuliner lainnya, dimana kita sebagai orang Indonesia yang memiliki ciri khas makanan dengan rasa pedas, gurih dan juga manis. Di sini kita harus benar benar beradaptasi dengan cita rasa masakan yang ada di Thailand dengan ciri khasnya yang amis, kecut dan juga sedikit wangi. Selain itu, saya juga mendapat kesempatan untuk tampil menarikan Tari Tradisional Indonesia, yakni tari rembulan malam karya dari UKM komsi sendiri,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga bercerita hal-hal yang membuatnya kesulitan tinggal di luar negeri, dan jauh dari keluarga.
“Alhamdulillah, selama saya di sini, saya pribadi hanya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan murid saya yang masih duduk di bangku SD. Karena mereka di sini sangat sulit untuk memahami bahasa Melayu, apalagi bahasa Inggris. Bahkan mayoritas dari mereka tidak mengerti tulisan abjad, mereka lebih sering di suguhkan dengan tulisan aksara,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga merasa sangat senang bertemu dengan orang-orang baru, dan mencoba banyak makanan dan minuman yang kadang terasa asing di mulutnya.
“Saya paling suka dengan minuman yang biasa disebut chathai oleh orang sini. Sedangkan untuk makanannya saya lebih suka tomyam yaitu makanan khas Thailand. Makanan ini yaitu Sup yang merupakan salah satu makanan Thailand terkenal. Dengan cita rasa sup udang pedas dan asam yang dikenal sebagai “sup udang asam”. Sedangkan untuk lokasi, saya lebih suka pasar yang berada di Chana, Thailand dan juga pantai di Narathiwat,” tuturnya. Selamat menjalankan tugas ya, semoga lancar-lancar programnya. [Red.Dev]
Nama: Nafi’atul Mukhtaroh
Alamat:Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi
Tempat, tanggal lahir: Banyuwangi, 08 Oktober 2003
Lembaga: MTs Unggulan Nuris, 2019 dan MA Unggulan Nuris 2021
Kuliah: S1 Jurusan Tadris Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, UIN Khas Jember
Nafi’ Menarikan Tari Rembulan Malam di acara penyambutan
Nafi’ Ketika berjalan-jalan di Thailand
Berfoto Bersama Teman dan Dosen di Acara Penyambutan