Optimalisasi Potensi Santri, Kelas Unggulan Kitab Hadir Mewadahi

Kegiatan Karantina Unggulan Kitab Untuk Calon Santri MA baru, Akhirnya dimulai.

Pesantren Nuris – Kegiatan karantina adalah tes untuk menentukan apakah calon santri baru berhak mendapatkan beasiswa untuk kelas unggulan kitab dengan melakukan beberapa tahap tes. Kegiatan karantina sudah dilaksanakan sejak 28 Juni sampai 9 Juli 2024, bertepatan di kelas MA unggulan Nuris. Kegiatan karantina ini dijalankan di bawah pimpinan Ustazah Himmatul Ulya Al Fitriyani, S. Pd., selaku penanggung jawab karantina kitab, serta dibantu beberapa guru, ustaz dan ustazah selama karantina berlangsung.

“Saya ndak ada minat ke lainnya sih, saya cuma kepikiran mau masuk unggulan kitab dan menjadi mubaligh nantinya” Ujar salah satu santri MA Unggulan Nuris yang saat ini tengah menjalankan kegiatan karantina.

(Baca juga: Dua Piala KSM 2024 Tingkat Kabupaten, Prestasi Fantastis Siswa MI Unggulan Nuris)

Karantina ini sudah disiapkan sedari 1 bulan yang lalu, mulai dari rapat dengan pihak Seksi Penjamin Mutu (SPM), pihak Biro Pondok Pesantren hingga pihak lembaga sekolah. Dikarenakan tes beasiswa menentukan apakah santri layak menjadi kelas unggulan kitab atau kelas kitab biasa, sehingga pelaksanaan karantina dibuat menjadi lebih menantang. Ustazah Tria menjelaskan, dalam tes beasiswa untuk unggulan kitab memiliki 2 opsi, beasiswa gold dan beasiswa platinum. Untuk beasiswa gold, santri diharuskan menghafal nazdom Alfiyah sebanyak 250 bait sedangkan untuk platinum, ada 2 opsi yakni, santri menghafal 250 bait Alfiyah atau menghafal 500 bait Alfiyah dan membaca Kitab Taqrib. Sehingga santri dapat memilih opsi yang paling sesuai dengan kemampuannya.

Setelah santri selesai melakukan tes beasiswa, para santri yang berhasil mendapat beasiswa akan melaksanakan karantina untuk terus menghafal, memperlancar dan mempersiapkan santri sebelum benar-benar memasuki kelas Unggulan Kitab.

“Mereka disuruh hafalan bukan hanya untuk menghafal secara harfiah saja, harapan saya mereka dapat mengambil pegangan hidup melalui ilmu agama, terutama zaman sekarang ini” Ucap Ustazah Tria, selaku penanggung jawab karantina kitab. [Ddg/ANS.Red] 

Related Post